Suara.com - Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan RI, sepanjang Januari hingga Desember 2024, tercatat lebih dari 462.000 kasus kecelakaan kerja terjadi di berbagai sektor industri.
Hal ini menegaskan pentingnya peningkatan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), terutama di lingkungan kerja berisiko tinggi seperti ruang terbatas (confined space).
Penyebab kecelakaan kerja sendiri umumnya berasal dari faktor internal seperti kelalaian prosedur keselamatan, kurangnya pelatihan dan edukasi, kondisi fisik pekerja yang tidak fit, serta penggunaan peralatan yang tidak aman.
Namun, tantangan tak hanya datang dari sisi internal. Faktor eksternal seperti paparan gas berbahaya, kekurangan oksigen, suhu ekstrem, atau partikel beracun, terutama di area kerja terbatas (confined space), juga kerap menjadi penyebab utama kecelakaan kerja.
Kondisi ini membutuhkan pendekatan menyeluruh yang mencakup perencanaan matang, pelatihan intensif, dan dukungan teknologi yang andal.
Menjawab kebutuhan tersebut, Dräger Indonesia menggelar workshop bertajuk “Managing Risks: Confined Space Entry & Health and Safety at the Workplace” di Jakarta.
Dalam kesempatan ini, untuk melindungi para pekerja di Area Berisiko Tinggi, Dräger Indonesia juga meluncurkan dua solusi inovatif: Detektor multigas X-am 2600 dan SCBA PSS 3000E (Self-Contained Breathing Apparatus) yang dirancang untuk melindungi pekerja dari paparan gas beracun dan kekurangan oksigen.
Kegiatan ini dihadiri oleh para profesional K3 dari berbagai sektor industri dan bertujuan untuk memperkuat pemahaman terhadap risiko ruang terbatas serta langkah-langkah perlindungannya.
Dalam sesi workshop, para peserta mendapatkan wawasan praktis mengenai pentingnya sistem deteksi gas dan perlindungan pernapasan bagi pekerja di area berisiko tinggi.
Baca Juga: Gagal Selamatkan Buruh Sritex, Wamen Noel Tak Tepati Janji, Jhon Sitorus: Lip Service
“Keselamatan kerja harus dimulai dari edukasi dan kesadaran, bukan hanya pada saat terjadi insiden,” ujar Ratna Kurniawati, Managing Director Dräger Indonesia.
Ia menekankan bahwa kolaborasi antara penyedia teknologi, industri, dan regulator menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan.
Salah satu diskusi yang mengemuka adalah kebutuhan akan perangkat pendukung keselamatan yang mudah diakses namun tetap memenuhi standar kualitas global.
Peralatan seperti detektor gas portabel dan alat bantu pernapasan dipaparkan sebagai solusi untuk mendeteksi bahaya sejak dini dan memberikan perlindungan optimal dalam situasi darurat.
Emanuel Eko Haryanto, praktisi Environment, Health & Safety (EHS), juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam menjalankan SOP dan pelatihan rutin.
“Banyak kecelakaan terjadi bukan karena tidak tahu, tapi karena tidak terbiasa disiplin,” tegasnya. Ia mendorong agar pelatihan dan simulasi menjadi bagian dari budaya kerja, bukan sekadar formalitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Macam-Macam Serum Viva dan Manfaatnya, Harga Mulai Rp20 Ribuan Saja
-
Jogja-NETPAC Asian Fim Festival 2025: Becoming Human Raih Golden Hanoman
-
Cerah Maksimal! 7 Sabun Cuci Muka yang Bagus Untuk Memutihkan Wajah
-
Ramalan Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 8 Desember 2025, Apakah Kamu Termasuk?
-
Rahasia Bahagia ala Brasil: Kenali 'Ginga', Sikap Hidup yang Wajib Kamu Tiru di Liburan Akhir Tahun!
-
Molly Tea Resmi Hadir di Jakarta: Aroma Bunga Mewah dari China Kini Bisa Dinikmati di Mal Favoritmu!
-
Di Balik Kesuksesan ISAM 2025: Rahasia Indonesia Menjadi Magnet Pakar Anti-Aging Dunia
-
Kapan Sih Waktu Terbaik untuk Pakai Sunscreen? Simak Penjelasan Dokter
-
Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
-
Terpopuler: Resep Cabe Gendot yang Viral di 2025, Rekomendasi Serum Peptide Terbaik