- Konser dan pertunjukan musik
- Restoran, kafe, bar, pub, bistro, kelab malam, dan diskotek
- Seminar atau konferensi komersial
- Pemutaran musik di bioskop
- Layanan transportasi seperti pesawat, bus, kereta, atau kapal laut
- Pameran, bazar, dan acara serupa
Jadi, kalau kita buka usaha kafe dan sering memutar playlist musik hits untuk menarik pengunjung, kita sebenarnya wajib membayar royalti melalui LMKN.
Tiga Proses Utama Pengelolaan Royalti
Sistem yang dijalankan LMKN punya tiga tahap besar, antara lain:
1. Penarikan Royalti
LMKN memungut royalti dari pengguna musik yang sifatnya komersial. Ini berlaku untuk pencipta atau pemegang hak yang menjadi anggota LMK maupun yang tidak.
2. Penghimpunan Royalti
Setelah dipungut, royalti disimpan di rekening LMKN. Besaran yang menjadi hak setiap LMK ditentukan lewat koordinasi dan perhitungan yang adil.
3. Pendistribusian Royalti
Dana yang terkumpul dibagikan kepada pencipta, pemegang hak cipta, dan pemilik hak terkait melalui LMK, berdasarkan data penggunaan yang terekam di Sistem Informasi Lagu/Musik (SILM). Sebagian dana juga digunakan untuk operasional dan dana cadangan.
Menariknya, LMKN juga menyediakan mekanisme mediasi jika terjadi perselisihan terkait pembagian royalti.
Baca Juga: WAMI Gercep Minta Maaf ke Ari Lasso Soal Data Royalti, Badai Protes: Pilih Kasih Apa Gimana?
Jadi, kalau ada pihak yang merasa pembagiannya tidak sesuai, mereka bisa mengajukan penyelesaian melalui LMKN.
Kenapa Harus Ada LMKN?
Bayangkan kalau seorang pencipta lagu harus menagih royalti sendiri ke setiap kafe, event organizer, atau stasiun TV yang memakai lagunya.
Mustahil dilakukan secara efektif, apalagi kalau karyanya diputar di banyak tempat sekaligus. LMKN hadir untuk mempermudah proses ini, mengurangi biaya penagihan, dan memastikan pembayaran dilakukan secara legal.
Selain itu, keberadaan LMKN membuat pelaku usaha lebih praktis saat ingin mendapatkan izin memutar atau menggunakan musik.
Cukup urus perizinan dan pembayaran ke LMKN, lalu semua hak pencipta yang lagunya digunakan akan otomatis terhitung.
Belajar dari Luar Negeri
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
4 Pilihan Mouth Spray untuk Perokok, Murah dan Ampuh Hilangkan Bau Rokok
-
3 Rangkaian Anti-Aging Olay, Diklaim Mampu Buat Wajah 10 Tahun Lebih Muda
-
4 Paket Skincare Anti-Aging Rp 100 Ribuan, Bisa Cegah Penuaan Dini di Usia 30-an
-
Solidaritas untuk Sumatera, 14 Daerah Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru 2026
-
5 Tempat Sewa Alat Grill & BBQ di Jogja, Murah Mulai Rp 100 Ribuan
-
Apa Itu Cancel Culture: Ujian Reputasi di Era Serba Viral
-
8 Rekomendasi Moisturizer Olay untuk Perawatan Anti Aging Usia 30-an
-
Belanja Sampai Tengah Malam, Jakarta Premium Outlets Gelar Midnight Sale dan Diskon Akhir Tahun
-
7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
-
6 Rekomendasi Moisturizer SKIN1004, No 3 untuk Perawatan Anti Aging Usia 30-an