- Doa iftitah hukumnya sunnah dan memiliki beberapa variasi riwayat sahih.
- Bacaan doa iftitah sama untuk salat fardu maupun salat sunah.
- Umat Islam dianjurkan mengamalkannya agar salat lebih khusyuk.
Suara.com - Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam shalat adalah membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram. Meski bukan termasuk rukun, doa ini diyakini mampu menambah kekhusyukan dan memperindah ibadah.
Pertanyaan yang kerap muncul, apakah doa iftitah berbeda antara shalat fardu dan shalat sunah?
Dikutip dari ulasan situs resmi Muhammadiyah, dalam sejumlah riwayat hadis, Rasulullah SAW diketahui membaca berbagai macam doa iftitah.
Riwayat pertama disampaikan Abu Hurairah r.a. yang menuturkan bahwa Nabi SAW membaca doa:
"Allahumma baa‘id baynii wa bayna khathaayaaya kamaa baa‘adta baynal masyriqi wal maghrib, Allahumma naqqinii min al-khathaayaa kamaa yunaqqa al-thawb al-abyadh min al-danas, Allahumma ighsil khathaayaaya bil-maa’i wath-thalji wal-barad" (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Doa tersebut berisi permohonan agar Allah menjauhkan seorang hamba dari dosa dan menyucikan jiwa dengan sebersih mungkin.
Riwayat kedua datang dari Ali bin Abi Thalib r.a. yang meriwayatkan doa penuh makna tauhid, pengakuan sebagai hamba, permohonan ampunan, serta doa agar diberikan akhlak terbaik. Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim.
Sedangkan riwayat ketiga dari Ibnu Umar r.a. menceritakan seorang sahabat yang membaca doa: “Allahu akbar kabira, walhamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa asila.” Rasulullah SAW memuji bacaan itu dan menyebut pintu-pintu langit terbuka karenanya (HR. Muslim).
Tidak Ada Perbedaan Khusus
Dengan mencermati riwayat tersebut, para ulama menyimpulkan bahwa doa iftitah shalat fardu dan shalat sunah tidak memiliki perbedaan khusus. Semua doa yang pernah dibaca Rasulullah SAW dapat diamalkan dalam kedua jenis salat tersebut.
Ulama juga menjelaskan, tidak ada dalil nash yang secara tegas membatasi bacaan doa iftitah hanya untuk shalat tertentu. Bahkan sebagian menganjurkan agar seorang muslim berganti-ganti bacaan, sehingga bisa menghidupkan lebih banyak sunnah Nabi SAW.
Hingga kini, pembahasan mengenai doa iftitah masih menjadi perhatian umat Islam, terutama dalam upaya memperbaiki kualitas salat. Menurut catatan, doa ini termasuk amalan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan untuk diamalkan secara konsisten.
Dengan demikian, siapa pun yang melaksanakan shalat, baik itu shalat fardu maupun shalat sunah, diperbolehkan membaca salah satu dari variasi doa iftitah yang telah diriwayatkan sahih dari Rasulullah SAW.
Berita Terkait
-
Kapan Gerhana Bulan Total di Indonesia? Kemenag Aceh Imbau Lakukan Ibadah Ini
-
Bolehkah Mengusap Wajah Setelah Berdoa? Ini Penjelasan Ulama
-
Apakah Shalat Tidak Khusyuk Diterima Allah? Ini Penjelasannya
-
4 Amalan Rabu Wekasan 2025 yang Benar, Jangan Asal Shalat Sunnah
-
Surya Dharma Ali Akan Dimakamkan di Bekasi, PPP Perintahkan Kader Salat Gaib
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
7 Cara Agar Rumah Bebas Nyamuk: Tips Praktis yang Ampuh dan Alami
-
6 Cara Agar Rumah Bebas Tikus: Tips Ampuh dan Mudah Dilakukan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kusam, Harga Terjangkau dari Rp19 Ribuan
-
Jejak Kontroversi Abdul Kadir Karding: Viral Main Domino, Kini Kena Reshuffle
-
Latar Belakang Pendidikan Purbaya Yudhi Sadewa: Bergelar Doktor Ilmu Ekonomi, Gantikan Sri Mulyani
-
Deretan Bisnis Ashanty, Kini Toko Kue Lu'miere Bangkit Lagi
-
Gurita Bisnis Narji Cagur dan Istri, Hidup Makmur Jadi Juragan Sawah
-
Dari Santri Jadi Menteri: Rekam Jejak Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Haji dan Umrah Pertama RI
-
Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yushi Sadewa, Intip 4 Kontroversi Eks Menkeu Belakangan Ini
-
Perbandingan Karier Narji, Wendi, dan Denny Cagur: Dulu Satu Grup, Kini Beda Jalan