Lifestyle / Male
Kamis, 11 September 2025 | 11:53 WIB
Charlie Kirk (instagram.com/charliekirk1776)
Baca 10 detik
  • Charlie Kirk tewas ditembak saat debat di Kampus Utah Valley Amerika Serikat.
  • Kirk memainkan peran penting dalam memobilisasi generasi muda pendukung Partai Republik.
  • Imannya ternyata membentuk kariernya sebagai aktivis konservatif.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Charlie Kirk, tokoh konservatif Amerika yang dikenal sebagai pendiri Turning Point USA, tewas ditembak pada Rabu, 10 September 2025. Hal ini tentu memicu pertanyaan tentang latar belakanya, termasuk apa agama Charlie Kirk?

Sebagai influencer pro Donald Trump yang vokal, Kirk telah memainkan peran penting dalam memobilisasi generasi muda pendukung Partai Republik. Ia menjadi salah satu tokoh yang membantu kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat di Pemilu 2020.

Insiden penembakan Charlie Kirk yang terjadi saat ia berpidato di Utah Valley University ini tidak hanya mengguncang dunia politik AS, tetapi juga menyoroti agama yang menjadi pondasi hidupnya.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang agama Charlie Kirk, bagaimana imannya membentuk kariernya sebagai aktivis konservatif, dan dampak kematiannya terhadap komunitas evangelis.

Agama Charlie Kirk

Charlie Kirk (instagram.com/charliekirk1776)

Agama Charlie Kirk adalah Kristen evangelis, sebuah keyakinan yang telah menjadi inti dari identitas pribadi dan publiknya sejak masa mudanya.

Kirk tumbuh di lingkungan Kristen di pinggiran Chicago, di mana ia secara rutin menghadiri gereja.

Saat mendirikan Turning Point USA pada usia 18 tahun, ia mengidentifikasi diri sebagai evangelis, dan imannya semakin kuat seiring waktu.

Dalam wawancara, Kirk sering menyatakan bahwa "Yesus telah menyelamatkan hidupnya" dan bahwa ia adalah "orang berdosa yang menyerahkan hidupnya kepada Kristus".

Baca Juga: Charlie Kirk Siapanya Donald Trump? Selalu Dekat sampai Kematiannya

Pernikahannya dengan Erika Frantzve, mantan Miss Arizona, dan kelahiran dua anak mereka juga menempatkan keluarga Kristen di pusat kehidupannya.

Pada 2019, Kirk mendirikan Turning Point Faith bekerja sama dengan pendeta Pentecostal Rob McCoy. Organisasi ini bertujuan memobilisasi pemilih Kristen untuk isu-isu seperti anti-aborsi, kebebasan beragama, dan penentangan terhadap pernikahan sesama jenis.

Turning Point Faith sering mengadakan acara doa dan khotbah yang mengintegrasikan politik dengan teologi Kristen.

Kirk percaya bahwa Amerika didirikan atas prinsip-prinsip Alkitabiah, dan ia sering mengkritik "pandangan dunia sekuler" yang menurutnya merusak nilai-nilai Kristen.

Dalam salah satu pidatonya, ia menyatakan bahwa "iman Kristen adalah senjata terkuat melawan ancaman budaya".

Keyakinan evangelis Kirk juga tercermin dalam hubungannya dengan gerakan nasionalisme Kristen. Ia berafiliasi dengan tokoh-tokoh seperti Paula White, pendeta spiritual Trump, dan sering berbicara di konferensi Kristen konservatif.

Load More