"Kamu anggota mana kamu?" kata suara dalam video. "Kavaleri" jawab anggota TNI.
"Kavaleri ikut rusuh Kavaleri di Palembang. Saya laporin Panglima TNI dikau," jawab anggota Brimob. "Aku ndak ada melok (-bahasa Palembang artinya: aku tidak ikut)," bantah si anggota TNI.
Usai video selesai diputar dalam acara itu, Ferry Irwandi langsung menjelaskan ulang suara dialog di dalam video.
"Kapolri Kapolri ini ikut rusuh Kapolri saya laporin Panglima TNI. Terus dia bilang si orangnya, bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini. Anyway," kata Ferry yang langsung mengalihkan fokus ke pembicaraan soal terkait aksi demo rusuh lain.
Menurut Gusti, kesalahan Ferry sangat jelas yakni pernyataan Kavaleri digantinya menjadi Kapolri. Untuk hal ini kata Gusti, Ferry mengaku salah dengar.
Namun kesalahan atau manipulasi kedua, menurut Gusti sangat fatal dimana Ferry menambahkan seakan-akan ada pernyataan anggota TNI bahwa yang ikut demo rusuh bukan cuma dia saja, tapi banyak anggota TNI.
"Kesalahannya jelas, Ferry menambahkan kalimat yang tidak ada di video asli. Yaitu: 'Bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini'," jelas Gusti.
Gusti Aju menekankan bahwa penambahan kalimat ini bukan sekadar salah dengar, melainkan disinformasi yang disengaja.
Baca Juga: Mahfud MD Khawatirkan Kondisi Negara Jika TNI Laporkan Ferry Irwandi: Kacau
"Kalau salah dengar itu kan tidak menambahkan. Tapi kalau kata-kata itu enggak ada kemudian disebut ada itu kan sudah penambahan. Itu sudah 100 persen disinformasi, sudah fitnah," tegasnya.
Menurut Gusti, disinformasi semacam ini sangat berbahaya karena dapat memicu perpecahan dan kekacauan.
“Itu menggiring opini publik seolah-olah TNI adalah dalang kerusuhan massa. Artinya, Ferry sengaja membenturkan rakyat dengan TNI,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gusti Aju menjelaskan bahwa kebohongan yang diulang-ulang di media sosial dapat dipercaya oleh publik, sebuah fenomena psikologi yang dikenal sebagai The Illusory Truth Effect. Dia merasa khawatir disinformasi ini dapat menimbulkan benturan yang membahayakan pertahanan negara.
Gusti Aju mengaku telah meminta klarifikasi kepada Ferry Irwandi sebanyak 13 kali, namun permintaannya selalu ditolak.
"13 kali saya minta klarifikasi, Ferry Irwandi menolak. Kalau bukan untuk memecah belah bangsa, kenapa takut klarifikasi?" tanyanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam
-
4 Shio Paling Beruntung Besok 29 Oktober 2025, Siapa Saja yang Hoki?
-
Urutan Skincare Scarlett untuk Atasi Flek Hitam dari Pagi hingga Malam
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
-
Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami