Lifestyle / Food & Travel
Jum'at, 12 September 2025 | 11:53 WIB
Indomie Soto Banjar Limau kulit
Baca 10 detik
  • Satu batch Indomie Soto Banjar ditarik dari peredaran di Taiwan.
  • Produk tersebut terdeteksi mengandung residu pestisida etilen oksida melebihi batas aman.
  • BPOM RI sedang melakukan penyelidikan terkait temuan tersebut.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Sebuah laporan mengejutkan datang dari otoritas keamanan pangan Taiwan, terkait produk asal Indonesia, yakni mie instan Indomie.

Satu batch produk Indomie Soto Banjar Limau Kuit ditarik dari peredaran karena terdeteksi mengandung residu pestisida etilen oksida melebihi batas aman yang ditetapkan oleh standar setempat.

Centre for Food Safety (CFS) Taiwan telah mengambil langkah cepat dengan menarik seluruh produk Indomie Soto Banjar Limau Kulit dari pasaran. 

Institusi terkait juga mengimbau masyarakat untuk segera membuang dan tidak mengonsumsi produk tersebut, terutama yang memiliki tanggal kedaluwarsa 19 Maret 2026.

Selain itu, CFS juga sedang menyelidiki apakah produk yang sama sudah diimpor ke Hong Kong.

BPOM RI Lakukan Penyelidikan Lanjutan

Menanggapi laporan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengaku telah menerima informasi terkait temuan cemaran tersebut.

Saat ini, BPOM sedang melakukan pendalaman terhadap kemungkinan adanya kandungan etilen oksida pada produk Indomie yang diekspor ke Taiwan.

Sebelumnya, dalam sebuah inspeksi acak pada 24 April 2023, Departemen Kesehatan Pemerintah Kota Taipei memeriksa 30 produk mi instan dan menemukan dua produk, satu dari Malaysia dan satu dari Indonesia, yang mengandung kadar etilen oksida berlebihan.

Baca Juga: Penampilan Terbaru Vidi Aldiano Bikin Khawatir, Sampai Dipapah Deddy Corbuzier

Bahaya Etilen Oksida

Etilen oksida adalah gas tidak berwarna dengan bau seperti eter yang umum digunakan sebagai fumigan untuk pangan dan tekstil, serta untuk sterilisasi peralatan medis.

Namun, paparan zat ini, baik melalui hirupan maupun konsumsi, dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan.

Menurut National Cancer Institute, paparan etilen oksida dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko limfoma dan leukemia, serta kanker perut dan payudara.

Paparan jangka pendek yang berlebihan bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta efek pada sistem saraf pusat seperti pusing, kejang, bahkan koma.

Jika tertelan, etilen oksida dapat memicu efek karsinogenik dan reproduktif, termasuk aborsi spontan dan keracunan saraf.

Investigasi oleh CFS Taiwan masih terus berlangsung untuk memastikan keamanan produk yang beredar.

Konsumen yang telah membeli produk Indomie varian tersebut disarankan untuk membuangnya demi menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

Load More