Lifestyle / Female
Senin, 15 September 2025 | 15:17 WIB
Potret Zita Anjani. (Instagram)
Baca 10 detik
  • Gaya glamor Zita Anjani ikut dikuliti sebuah akun Instagram.
  • Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata itu dicibir "money can't buy class".
  • Berikut arti dari istilah "money can't buy class".
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Gaya hidup mewah Zita Anjani tak luput dikuliti oleh akun Instagram fashion @cabinetcouture_idn. Diketahui akun tersebut mengekspos fashion glamor para pejabat publik tanah air.

Dalam sebuah foto, Zita yang memakai satu set baju warna hijau tengah berpose sambil menenteng tas hitam

Tas tersebut rupanya berasal dari merek mewah Roger Vivier, yang ditaksir berharga sekitar Rp60 jutaan.

Alih-alih menuai pujian, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata itu banyak dicibir. "Beneran 'money can't buy class'," komentar salah satu netizen, yang kemudian disetujui oleh yang lainnya.

Lantas, apa arti dari ungkapan "money can’t buy class" dan mengapa komentar ini begitu relevan dengan gaya hidup Zita Anjani serta pejabat publik lainnya?

Tas mewah Zita Anjani. (Instagram/@cabinetcouture_idn)

Membedah Makna Money Can't Buy Class

Frasa "money can't buy class" adalah sebuah idiom dalam bahasa Inggris yang sudah mengakar lama. Secara harfiah, artinya "uang tidak bisa membeli kelas".

Namun, maknanya jauh lebih dalam dari sekadar itu. "Kelas" di sini tidak merujuk pada status sosial atau kekayaan material, melainkan pada serangkaian kualitas personal yang tak ternilai harganya.

Seseorang yang dianggap "berkelas" memiliki etika, sopan santun, integritas, dan kepekaan sosial yang tinggi.

Baca Juga: Minta Maaf Soal Ghosting Unpad, Zita Anjani Malah Ketahuan 'Dibantu' ChatGPT?

Mereka membawa diri dengan anggun, berbicara dengan bijak, dan bertindak dengan penuh pertimbangan tanpa perlu memamerkan harta benda.

Sebaliknya, seseorang bisa saja bergelimang harta, mengenakan barang-barang dari desainer ternama, namun tetap dianggap "tidak berkelas" jika perilakunya tidak mencerminkan nilai-nilai tersebut.

Jika "money can't buy class" menyoroti bahwa kekayaan tidak bisa membeli etika dan perilaku terhormat, maka ada satu lagi ungkapan sejenis yang tak kalah menusuk: "money can't buy taste".

Frasa ini adalah sindiran tajam di dunia lifestyle, fashion, dan desain, yang menegaskan bahwa memiliki dompet tebal bukanlah jaminan seseorang punya selera yang bagus.

Jadi, kritik "money can't buy taste" muncul ketika orang kaya membuat pilihan gaya yang dianggap norak atau tidak harmonis, meskipun barang yang dimiliki sangat mahal.

Load More