- Kursi Utusan Khusus Presiden terancam, Zita Anjani didesak mundur.
- Dugaan mangkir dari acara penting bukan kali pertama, alumni Unpad geram.
- Sederet kontroversi lama kembali terungkit, dari Starbucks hingga rapat DPRD.
Suara.com - Baru diangkat jadi Utusan Khusus Presiden, posisi Zita Anjani sudah di ujung tanduk.
Posisi mentereng Zita Anjani sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata kini tengah digoyang isu serius.
Pemicunya? Ketidakhadiran putri politisi Zulkifli Hasan ini dalam acara Seminar Nasional Magister Pariwisata Berkelanjutan di Universitas Padjadjaran (Unpad) baru-baru ini.
Kealpaan ini menyulut api kekecewaan dari kalangan akademisi, hingga Ikatan Alumni Magister Pariwisata Unpad secara terbuka mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopotnya.
Insiden di Unpad ini ternyata bukan yang pertama, melainkan puncak dari gunung es yang sudah lama terbentuk.
Profesionalisme Dipertanyakan, Desakan Pencopotan Menguat
Kekecewaan Ikatan Alumni Unpad bukan tanpa dasar. Acara yang mereka gelar dianggap sebagai forum strategis yang vital bagi masa depan pariwisata Indonesia, sehingga kehadiran seorang Utusan Khusus Presiden semestinya menjadi sebuah keniscayaan.
Sikap Zita yang dianggap kurang profesional ini memicu reaksi keras.
Dalam siaran pers resmi mereka, Ikatan Alumni Unpad menegaskan bahwa jabatan publik adalah tentang kinerja dan integritas, bukan popularitas media sosial semata.
Baca Juga: Minta Maaf Soal Ghosting Unpad, Zita Anjani Malah Ketahuan 'Dibantu' ChatGPT?
Ketua Ikatan Alumni, Carly, menyuarakan kritik pedasnya. “Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata harus tunjukkan profesionalisme, bukan sekadar popularitas,” kritiknya.
Investigasi yang dilakukan alumni mengungkap pola serupa. Zita juga tercatat tidak hadir dalam sebuah acara di Geopark Kebumen dengan alasan pribadi, yang disebut sampai mengganggu jalannya acara.
Menanggapi gelombang kritik, Zita Anjani telah menyampaikan permohonan maaf terbuka melalui media sosialnya. Ia mengakui kesalahannya dan menyatakan siap menanggung konsekuensi.
"Saya bertanggungjawab atas kekecewaan yang timbul, dan saya belajar banyak dari ini," tulis Zita.
Rentetan Kontroversi yang Kembali Terungkit
Jabatan baru Zita sebagai Utusan Khusus Presiden seolah membuka kembali kotak pandora berisi kontroversi yang pernah melibatkannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati