Lifestyle / Komunitas
Minggu, 21 September 2025 | 17:12 WIB
Buku yang disita Polda Jatim dari tersangka demo berujung ricuh di Surabaya dan Sidoarjo (X)
Baca 10 detik
  • Polda Jatim menyita 11 buku dari tersangka demo, termasuk karya Franz Magnis-Suseno, Emma Goldman, dan Che Guevara, yang dinilai mengandung paham komunis dan anarkisme.
  • Isi buku-buku tersebut sebenarnya beragam. Ada yang bersifat kritik filosofis, edukatif, hingga dokumenter sejarah—dan tidak semuanya mendukung ideologi yang dituduhkan.
  • Pernyataan Kapolda bahwa buku-buku itu boleh dibaca tapi tidak dipraktikkan memicu pertanyaan publik tentang pemahaman aparat terhadap isi literatur dan batas kebebasan intelektual.

Suara.com - Polda Jawa Timur (Jatim) telah menyita 11 buku milik salah satu tersangka aksi demo berujung ricuh di Surabaya dan Sidoarjo pada akhir Agustus 2025 lalu berinisial GLM.

Dalam foto barang bukti yang ditunjukkan Polda Jatim, terdapat buku berjudul 'Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme' karya Franz Magnis-Suseno.

Polisi juga menyita buku 'Anarkisme' karya Emma Goldman, 'Apa Itu Anarkisme Komunis' karya Alexander Berkman, 'Kisah Para Diktator' karya Jules Archer, dan 'Strategi Perang Gerilya' oleh Che Guevara.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, mengatakan bahwa buku yang dinilai berisi faham soal komunis dan anarkisme itu sebenarnya boleh dibaca. Namun, tidak untuk dipraktikkan.

Lalu, apa sebenarnya isi dari setiap buku tersebut?

1. Pemikiran Karl Marx karya Franz Magnis-Suseno

Berdasarkan laman Amazon, buku 'Pemikiran Karl Marx' berisi penjelasan pokok-pokok pemikiran Marx oleh Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, SJ. Ia menilai secara objektif dan kritis.

Setelah membahas berbagai bentuk sosialisme "utopis" yang muncul sebelum Marx, Franz melanjutkan dengan menelusuri evolusi pemikiran Marx.

Dimulai dari pandangan Marx muda mengenai peran filsafat kritis dan kondisi keterasingan manusia, hingga lahirnya teori tentang hukum-hukum yang menggerakkan transformasi sosial serta kritiknya terhadap sistem kapitalis.

Baca Juga: Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi

Kemudian, Franz menjelaskan bagaimana gagasan Marx berkembang menjadi "Marxisme", sebuah ideologi perjuangan kelas pekerja, dan memperkenalkan aliran-aliran utama dalam tradisi Marxis.

Buku ini bisa dibaca bagi siapa saja yang ingin memahami ajaran Marx secara mendalam dan membentuk penilaian kritis secara mandiri, tanpa terpengaruh oleh istilah-istilah yang cenderung memuja atau mencela Marxisme demi kepentingan sempit tertentu.

2. Anarkisme oleh Emma Goldman

Buku 'Anarkisme: Apa yang Sebenarnya Diperjuangkan' karya Emma Goldman merupakan kumpulan tulisan yang menggambarkan pandangan radikalnya tentang kebebasan individu, keadilan sosial, dan penolakan terhadap otoritas negara, gereja, serta kapitalisme.

Dalam esai-esainya, Goldman menjelaskan bahwa anarkisme bukanlah kekacauan, melainkan filosofi yang menekankan kebebasan sejati tanpa paksaan institusional.

Goldman mengkritik sistem hukum dan militerisme, menolak patriotisme sebagai alat penindasan, serta mengangkat isu emansipasi perempuan, termasuk hak atas tubuh dan kebebasan seksual.

Load More