Suara.com - Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, dilaporkan hilang ke polisi oleh aliansi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buton pada Kamis, 18 September 2025.
Laporan tersebut dibuat setelah mahasiswa empat kali menggelar aksi unjuk rasa dan rapat dengar pendapat tanpa pernah berhasil bertemu langsung dengan sang bupati.
Ketua Komisariat HMI Buton, Yusmiati, menyebut dasar laporan ini karena peraturan bupati membatasi perjalanan dinas maksimal lima hari, sementara Alvin tidak kunjung kembali ke daerah selama hampir satu bulan.
Menurut Yusmiati, aksi pertama digelar 3 September 2025, tapi bupati tidak hadir dan hanya diwakili Sekda dengan alasan yang tidak jelas.
Aksi kedua berlangsung 8 September 2025 di Tugu Nenas, Kelurahan Wasaga, Kecamatan Pasarwajo, tetapi keberadaan bupati tetap tidak diketahui.
Unjuk rasa berlanjut pada 18 September 2025 di Kantor Bupati Buton, tetapi kondisi serupa kembali terjadi karena rumah jabatan dan kantor tetap kosong.
Aliansi mahasiswa menegaskan laporan ini bertujuan mencegah simpang siur informasi di tengah masyarakat yang ingin bertemu langsung dengan bupati.
Kepala Seksi Humas Polres Buton, AKP Suwoto, membenarkan adanya laporan tersebut dan memastikan pihak kepolisian akan memilah lebih lanjut.
Di Mana Alvin Akawijaya Putra?
Baca Juga: Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
Wakil Bupati Buton, Syarifudin Saafa menepis isu hilangnya bupati dan memastikan bahwa Alvin sedang berada di Jakarta untuk kepentingan dinas.
Dia menjelaskan keberangkatan Alvin memiliki tujuan menghadiri sejumlah pertemuan penting yang tidak bisa diwakilkan.
Menurut Syarifudin, meski aturan perjalanan dinas hanya maksimal tujuh hari, seorang kepala daerah memiliki kewenangan khusus dalam menghadiri agenda penting di luar daerah.
Syarifudin menyebut Bupati Buton diperkirakan akan kembali dalam waktu dekat yakni satu hingga dua hari setelah laporan dibuat.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan memandang kritik mahasiswa sebagai bagian dari masukan konstruktif.
Menurutnya, pemerintah daerah terbuka terhadap kritik publik karena hal itu dapat menjadi pengingat untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan.
Berita Terkait
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
PKKMB FISIP UAJY FISTOPIA: Kebebasan Mahasiswa dari Distopia ke Utopia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik