Lifestyle / Komunitas
Selasa, 30 September 2025 | 12:18 WIB
Susasana Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang dipenuhi ambulans usai sebuah musala di dalam kompleks ponpes ambruk, Senin (29/9/2025) [Suara.com/ANTARA]
Baca 10 detik
  • Bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo ambruk.
  • Insiden ini diduga menelan korban hingga 100 orang santri.
  • Berikut informasi terkait biaya pendidikan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.

Suara.com - Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, roboh dan diduga menelan korban hingga ratusan santri.

Bangunan yang ambruk merupakan musala di area asrama putra. Musalanya terdiri dari tiga lantai dan masih dalam proses pembangunan.

Insiden ini terjadi pada Senin, 29 September 2025 sore, saat para santri tengah menunaikan ibadah salat asar berjemaah.

Ada dugaan bahwa pondasi atau struktur bangunan tak cukup kuat menahan beban tambahan, yang diakibatkan oleh proses pengecoran dan penambahan lantai baru.

Berdasarkan data sementara, terdapat 98 santri yang menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah tersebut, 3 orang dinyatakan meninggal dunia.

Hingga kini, proses evakuasi masih terus berlangsung. Delapan dari korban selamat telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit.

Terlepas dari insiden ini, berikut informasi terkait biaya pendidikan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang telah melahirkan banyak tokoh penting keagamaan.

Tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. [Kantor SAR Kelas A Surabaya]

Biaya Pendidikan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, yang berlokasi di Jalan KHR Moh Abbas I/18, Desa Buduran, Sidoarjo, merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Timur.

Baca Juga: Siapa Pendiri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Pondok Tertua di Jatim, Bangunan Ambruk Timpa 100 Santri

Ponpes yang juga dikenal dengan sebutan Pesantren Buduran ini telah lama menjadi pusat pembinaan ulama serta melahirkan banyak tokoh penting di bidang keagamaan.

Pesantren ini didirikan pada tahun 1927 oleh KHR. Khozin Khoiruddin, yang kemudian kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya, KHR. Moh. Abbas Khozin, dan kini diteruskan oleh generasi penerus dari keluarga besar Al Khoziny.

Pesantren ini terbagi menjadi unit putra dan putri, serta mengelola berbagai lembaga pendidikan, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Lembaga Pesantren
  • Madrasah Ibtidaiyah
  • Madrasah Tsanawiyah
  • Madrasah Aliyah
  • Madrasah Diniyah
  • Institut Agama Islam

Mengacu pada data penerimaan santri baru tahun ajaran 1444/1445 H (2023 M), berikut adalah rincian biaya yang perlu diketahui.

1. Pendaftaran Santri Baru Putra

  • Pendaftaran Pondok Pesantren: Rp400.000
  • Pendaftaran Madrasah Diniyah: Rp250.000
  • Baju Taqwa: Rp50.000
  • Baju Batik: Rp120.000
  • Kopyah Putih Alkhoziny: Rp20.000
  • Kopyah Hitam Alkhoziny: Rp20.000
  • Celana Abu-abu: Rp95.000
  • Baju Putih: Rp65.000

2. Pendaftaran Madrasah Formal (MTs/MA)

  • Pendaftaran: Rp500.000
  • Buku LKS: Rp80.000
  • Kartu Pelajar: Rp30.000

3. SPP Pondok dan Madrasah Diniyah

- SPP Madrasah Ibtidaiyah: Rp75.000

- SPP Madrasah Tsanawiyah: Rp80.000

- SPP Madrasah Aliyah: Rp80.000

Mengingat data ini berasal dari tahun 2023, besaran biaya dapat berubah sewaktu-waktu, terlebih saat ini sudah memasuki tahun 2025.

Pengurus Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Minta Maaf

Pengasuh Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, KH Abdus Salam Mujib meminta maaf kepada keluarga wali santri usai insiden bangunan musala ambruk.

"Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi, semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik," kata Salam, dikutip pada Selasa, 30 September 2025.

Salam menjelaskan apabila setelah tragedi ambruknya bangunan musala, kegiatan di Pondok Pesantren Al Khoziny dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.

Hal ini karena saat ini fokus sementara adalah pencarian dan evakuasi korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan.

Load More