Lifestyle / Komunitas
Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:09 WIB
Presiden AS Donald Trump dan Presiden RI Prabowo Subianto di KTT Perdamaian Gaza di Mesir, 13 Oktober 2025. [bidikan layar YouTube Times News]

Suara.com - Pose jempol menjadi pose pemersatu kala Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump bersua di sebuah acara membahas nasib Gaza di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Republik Arab Mesir, Senin (13/10/2025).

Keduanya ikut membahas gencatan senjata untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza, Palesrina.

Adapun acara tersebut juga turut dihadiri berbagai tokoh pemimpin negara Timur Tengah seperti Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.

Pose jempol tersebut juga disertai dengan pujian Trump ke Prabowo atas sikapnya terhadap nasib Gaza.

Prabowo dinilai serius dalam mewujudkan perdamaian antara kedua belah pihak dengan upaya diplomasi.

"Bersama dengan kita adalah Presiden Prabowo, sosok luar biasa dari Indonesia," kata Trump kala bertemu dengan Prabowo.

Komentar demi komentar datang dari warganet lantaran keduanya memakai pose jempol yang seakan-akan identik dengan bapak-bapak.

Namun secara historis, makna pose jempol tak sekadar pose bapak-bapak yang iseng dan mati gaya.

Mari simak bersama sejarah dan makna pose jempol yang dipakai sepanjang sejarah.

Baca Juga: Bocor, Apa Isi Percakapan Prabowo dan Trump yang Jadi Sorotan Media Inggris?

Diduga berasal dari Romawi Kuno: Menentukan nasib seorang gladiator

Beberapa sumber historiografi menemukan teori bahwa pose jempol dipakai seorang kaisar Romawi atau pemimpin besar lainnya menghadiri sebuah pertandingan gladiator untuk menentukan nasib para petarung.

Petarung atau gladiator umumnya bertarung hingga musuh tewas atau tak mampu melawan.

Ketika seorang petarung telah berhasil dilumpuhkan, maka sang kaisar punya wewenang dan kuasa untuk menghentikan pertandingan sementara.

Sang kaisar dihadapkan dengan dua pilihan, yakni mengangkat ibu jari hingga ujungnya menghadap ke atas atau ke bawah.

Ibu jari atau jempol dengan ujung menghadap ke atas menandakan bahwa sang kaisar memberikan kesempatan bagi petarung untuk hidup.

Load More