Lifestyle / Komunitas
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 17:22 WIB
Ilustrasi barang KW (Gemini AI)

Suara.com - Pernyataan Menteri UMKM Maman Abdurrahman baru-baru ini sempat menghebohkan publik. Dalam sebuah acara, Maman menyinggung soal pelaku UMKM yang bisa membuat produk mirip merek terkenal agar lebih kompetitif di pasar.

Ucapannya itu langsung menuai kritik karena dianggap mendukung produksi barang KW atau tiruan.

Menyadari kesalahpahaman tersebut, Maman pun meminta maaf dan meluruskan maksudnya.

"Esensinya adalah bagaimana kita bisa melihat produk luar yang bagus, lalu kita amati, tiru, dan modifikasi agar menjadi produk unggulan dalam negeri," jelasnya dalam konferensi pers.

Meski telah diklarifikasi, penting untuk mengetahui kenapa produksi barang KW dilarang.

Fenomena barang KW memang masih sering dijumpai di Indonesia, mulai dari tas dan sepatu, hingga kosmetik dan elektronik.

Tapi di balik harga murah dan tampilan menariknya, ada banyak risiko tersembunyi yang jarang disadari.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha dan konsumen memahami alasan kenapa produksi barang KW dilarang. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Melanggar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Baca Juga: Menteri Maman Kena Sentil Menkeu Purbaya Gara-gara Hal Ini!

Barang KW pada dasarnya adalah hasil penjiplakan dari karya orang lain. Produk-produk tiruan ini menyalahi hak cipta dan hak merek yang dimiliki pemilik aslinya.

HKI merupakan bentuk perlindungan hukum bagi ide dan kreativitas seseorang atau perusahaan. Dengan memproduksi barang KW, berarti seseorang mengambil karya orang lain tanpa izin.

Selain itu, pelanggaran HKI bisa berujung pada tuntutan hukum dan sanksi berat, termasuk denda besar hingga pidana penjara. Jadi, memproduksi atau menjual barang KW sebenarnya adalah tindakan ilegal.

2. Merugikan Pemilik Merek Asli

Sebuah merek terkenal yang sudah membangun reputasinya selama bertahun-tahun tentuna telah berinvestasi besar dalam riset, desain, dan pemasaran.

Ketika barang tiruan bermunculan dengan logo yang sama tetapi kualitas jauh di bawah standar, hal ini bisa merusak citra merek asli.

Load More