Akibatnya, mereka memilih menjauh dari hubungan atau situasi yang berpotensi membuat mereka merasa malu atau ditolak.
Asal-usul dan Penyebab Avoidant
Penyebab pasti dari avoidant personality disorder belum diketahui secara jelas. Namun, para ahli menduga ada faktor genetik dan lingkungan yang berperan.
Beberapa kemungkinan penyebabnya bisa berupa pengalaman trauma masa kecil, seperti pelecehan fisik atau emosional. Bisa karena pola asuh yang terlalu kritis atau kurang kasih sayang.
Bisa pula karena kehilangan kepercayaan akibat pengkhianatan dari orang terdekat, serta faktor keturunan yang memengaruhi kepribadian seseorang.
Kondisi ini sering mulai tampak sejak masa kanak-kanak dan menjadi lebih jelas saat seseorang beranjak dewasa.
Mereka tumbuh dengan rasa takut untuk gagal, ditolak, atau diejek, hingga akhirnya membangun mekanisme pertahanan diri berupa menghindari hubungan sosial.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Gejala avoidant personality disorder umumnya meliputi:
- Takut mencoba hal baru karena takut diejek atau gagal.
- Terlalu sensitif terhadap kritik.
- Cenderung memandang diri sendiri secara negatif.
- Kesulitan membangun hubungan dekat.
- Menghindari aktivitas yang melibatkan banyak orang.
- Mudah cemas, pesimis, dan merasa tidak berharga.
- Terlalu berusaha menyenangkan orang lain agar diterima.
Namun, tidak semua orang yang tertutup atau sensitif bisa langsung disebut avoidant. Diagnosis gangguan ini hanya bisa ditegakkan oleh psikolog atau psikiater setelah evaluasi mendalam dan melihat apakah gejala tersebut sudah berlangsung lama serta mengganggu kehidupan sosial atau pekerjaan.
Penanganan gangguan kepribadian menghindar memerlukan pendekatan profesional. Psikoterapi, terutama terapi perilaku kognitif, menjadi langkah utama.
Baca Juga: Di Tengah Isu Body Shaming, Nelly Furtado Umumkan Pensiun dari Panggung Musik
Melalui terapi ini, pasien diajak untuk mengubah pola pikir negatif dan belajar berinteraksi dengan orang lain secara perlahan.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan obat antidepresan atau antiansietas untuk membantu meredakan kecemasan dan memperbaiki suasana hati.
Yang terpenting, penderita avoidant perlu menyadari bahwa kondisi ini bukan "aib" atau "sifat buruk", melainkan sesuatu yang bisa ditangani dengan bantuan profesional.
Demikian itu pembahasan tentang apa itu avoidant. Tren "avoidant" di TikTok memang menarik dan membuat banyak orang merasa relate.
Namun, seperti diingatkan oleh psikolog Pasca, penting bagi kita untuk tidak menelan mentah-mentah istilah psikologi dari media sosial.
Avoidant bukan sekadar alasan untuk bersikap dingin atau menjaga jarak dari pasangan, tetapi bagian dari gangguan kepribadian yang nyata dan kompleks. Konsultasikan dengan psikolog atau psikiater agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan profesional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Apakah Sekolah Garuda Gratis? Ini Penjelasan soal Biaya dan Sistem Belajarnya
-
Lowongan Kerja Kemenkes Oktober 2025: Ini Jadwal, Posisi, Syarat dan Cara Daftarnya
-
10 Pendakian Seru di Indonesia yang Wajib Dicoba oleh Pencinta Alam
-
7 Poin Penting Petisi Batalkan Pelaksaan TKA 2025 yang Dapat 160 Ribu Tanda Tangan
-
Apa Itu International Baccalaureate? Kurikulum Elite yang Bakal Dipakai Sekolah Garuda
-
Siapa Theodore Kwan? Ini Fakta Menarik Bocah 7 Tahun Ikut Kuliah Kimia di Kampus Top NTU
-
4 Zodiak Paling Sering Lakukan Silent Treatment, Diamnya Bikin Pasangan Frustrasi!
-
Ketika Desain Interior Ikut Tampil Modis di Panggung Fashion
-
Petualangan 24 Jam di Big Bad Wolf 2025: Pesta Buku Raksasa yang Tak Boleh Dilewatkan!
-
Pelihara Kucing Benarkah Bisa Jadi Obat Anti Stres? Ini Kata Pakar dan Pemilik Anabul