Suara.com - Pro kontra penamaan KRI Usman Harun masih terus berlanjut. Pemerintah Singapura mengeluarkan kebijakan yang melarang KRI itu masuk ke pelabuhan di Negeri Singa itu. Selain itu, tentara Singapura juga tidak diperbolehkan melakukan latihan militer dengan kapal perang tersebut.
Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengungkapkan, peraturan itu merupakan respon Singapura atas keputusan pemerintah Indonesia yang memberi nama kapal perang itu Usman Harun. Nama tersebut diambil dari dua marinir yang dihukum mati karena aksi pengeboman di MacDonald House pada 1965 yaitu Usman Mohamed Ali dan Harun Said.
Aksi pengeboman itu terjadi di era konfrontasi antara Indonesia dengan Singapura. Pengeboman di MacDonald House menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang lainnya.
Singapura secara terbuka menyampaikan keberatan atas penamaan KRI Usman Harun. Penamaan itu dianggap bisa melukai perasaan keluarga korban. Usman dan Harun dihukum mati pada 1968. Meski sudah ada permintaan maaf dari Presiden Soeharto, Singapura tetap menghukum dua marinir tersebut.
Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam mengatakan, peristiwa tersebut merupakan momen yang sangat menentukan dalam sejarah Singapura.
“Apabila kami bersedia melepas mereka ketika itu, maka akan menjadi preseden bagi hubungan antara kami dengan Negara-negara besar. Kami harus melakukan apa yang diminta Negara besar dan menekan kami meski saat itu kami tengah berduka. Itu merupakan konsep kedaulatan yang berbeda dan tidak baik bagi kami, yang tentu tidak bisa kami terima,” kata Shanmugam. (CNA)
Berita Terkait
-
Kocak! Pesona Pevoli Singapura Bikin Heboh SEA Games 2025, Fans Vietnam Sampai Lupa Diri
-
Timnas Putri Indonesia Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Hadapi Juara Grup B
-
Hempaskan Singapura, Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Hadapi Malaysia di Final SEA Games 2025
-
Pelatih Timnas Putri Indonesia Tak Puas Hanya Kalahkan Singapura 3-1
-
Kalahkan Singapura, Timnas Putri Indonesia Jaga Peluang Lolos ke Semifinal SEA Games 2025
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera