Suara.com - Kendati harus terhenti di babak kedua Kejuaraan Junior Asia (AJC) 2014, penampilan dua pemain, Ruselli Hartawan dan Gregoria Mariska, dinilai cukup memukau. Kedua pebulutangkis tunggal putri Indonesia ini dianggap mampu menyulitkan lawan yang jauh lebih diunggulkan.
Sebagaimana disampaikan melalui rilis PP PBSI, Kamis (20/2/2014), Akane Yamaguchi, unggulan keempat sekaligus juara Japan Open Super Series 2013 dan Juara Dunia Junior 2013, sempat dibuat kewalahan oleh Ruselli. Secara peringkat, Akane yang menempati peringkat 52, memang jauh lebih unggul dari Ruselli yang kini ada di posisi 191 dunia.
Meski sudah kalah di game pertama, Ruselli dilaporkan tampil sangat ulet di game kedua. Ke mana pun bola dikejarnya, hingga Akane sempat terlihat bingung. Serangan-serangan Ruselli pun berhasil mematikan perlawanan Akane, hingga poin sempat terus bertambah untuk sang pemain Indonesia. Sayangnya, dia akhirnya harus takluk dengan skor akhir 14-21, 21-17, 14-21.
"Saya bisa bermain nothing to lose melawan Akane. Dari awal, targetnya memang paling tidak bermain ketat dulu sama dia, tidak mau kalah malu-maluin. Tadi saya tidak memikirkan kalau lagi lawan Akane, tetapi melawan Kak Linda (Linda Wenifanetri)," ujar Ruselli seusai pertandingan.
"Sebelum ke AJC 2014, saya bermain dengan Kak Linda dan hasilnya ramai, bisa rubber game. Jadi, pada pertandingan tadi, saya ingat-ingat saja main lawan Kak Linda, supaya saya bisa mengeluarkan kemampuan saya tanpa ada beban. Sayang, di game ketiga saya agak blank dan membuat kesalahan sendiri," tambah runner-up Prim-A Astec Open IX Badminton Championships 2013 ini.
Selain Ruselli, Gregoria juga tercatat tampil luar biasa saat menghadapi Busanan Ongbumrungpan, unggulan kedua dari Thailand, di babak 16 Besar. Busanan dipaksa berjuang di tiga game yang sengit berdurasi 65 menit, dengan skor ketat 19-21, 21-17, 22-20.
Menurut pihak PBSI pula, Busanan yang merupakan pemain peringkat 17 dunia, sepertinya tak menyangka dapat perlawanan begitu sengit dari Gregoria yang tidak diunggulkan. Peraih medali perak SEA Games Myanmar 2013 itu terlihat grogi, hingga kerap gagal mengembalikan bola-bola Gregoria yang menyulitkan.
"Saya sangat menyesal sekali, di poin-poin kritis tadi malah melakukan kesalahan sendiri. Seharusnya saya bisa mengalahkan Busanan. Tapi ini adalah pelajaran, sekaligus bekal buat saya ke depannya. Saya masih harus latihan lebih keras lagi," kata Gregoria.
Oleh Bambang Supriyanto, pelatih tunggal putri tim AJC 2014, penampilan para pemain tunggal putri itu pun mendapat apresiasi.
"Melihat hasil ini, setidaknya ada sedikit harapan. Kalau menilai penampilan mereka kemarin, rasanya berat ya. (Tapi) Hari ini ada kemajuan. Ada beberapa serobotan Gregoria yang bisa mematikan bola-bola dari Busanan, tetapi saat dia dapat pengembalian yang enak, malah belum bisa dimanfaatkan dengan baik," ujar Bambang.
Dengan hasil ini, maka nomor tunggal putri gagal mengirim wakil ke babak perempat final. Sebelumnya, dua wakil tunggal putri lainnya, Fitriani dan Vehrenica Debora Rumate, juga sudah terhenti di babak pertama. (PBSI)
Berita Terkait
-
BWC 2025: Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar
-
Mengenal Pickleball: Saudara Dekat Padel, Bakal Nge-Hits Lagi?
-
Kejuaraan Dunia BWF 2025: Dua Srikandi Indonesia Siap Akhiri Paceklik Prestasi
-
Ranking BWF: Putri KW Naik Satu Peringkat, Gregoria Mariska Di Bawah Pornpawee
-
Indonesia Turunkan Skuad Terbaik! Jafar/Felisha Siap Bikin Kejutan di Kejuaraan Dunia 2025
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus