Suara.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, permasalahan di Jakarta memang cukup rumit. Salah satu masalah yang tak kunjung selesai menurutnya adalah penataan pedagang kaki lima (PKL).
Sehubungan dengan itu, Ahok pun berkelakar bahwa lebih mudah menyelesaikan masalah di Jakarta dari Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, ketimbang dari Balaikota.
"Makanya kadang-kadang, lebih gampang ke Medan Merdeka Utara (Istana) dulu buat nyelesaiin semua urusan (masalah)," tutur Ahok di Balaikota, Jumat (28/2/2014).
Ungkapan Ahok ini sekaligus menanggapi sulitnya penataan PKL di Blok G Pasar Tanah Abang. Apalagi adanya kabar soal mafia penjualan kios di pasar itu yang membuat para PKL yang direlokasi tidak betah dan kembali ke jalanan.
"Orang pasti lebih suka di bawah, apalagi ada mafianya di atas," tutur Ahok.
Terhadap adanya mafia ini, kata Ahok, oleh pihaknya juga sudah dilakukan tindakan dengan mengajak aparat penegak hukum. Namun nyatanya, meskipun sudah mengajak aparat, tidak juga membuahkan hasil.
"Nah, ada pemberantasan, ini mau turunin pasukan. Polisi misalnya, mau bawa polisi. Nah, kita cuma bisa imbau polisi untuk membantu saja kan," tutur Ahok.
Diakui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sendiri memang memiliki Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bisa diberdayakan untuk melakukan penertiban. Namun Satpol PP ini, menurut Ahok, tidak bisa melakukan penegakan hukum akan keberadaan PKL yang memakan bahu jalan serta mengganggu ketertiban. Sebabnya, tidak ada landasan hukum ketika Satpol PP itu bekerja.
"(Satpol PP) Enggak bisa ngapa-ngapain. Mau bongkar, harus ke pengadilan, harus ke hakim. Ujung-ujungnya cuma kena Tipiring (tindak pidana ringan). Tapi sudahlah, jangan putus asa aja," tandas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Berita Terkait
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Soleh Solihun Mendadak Layangkan Kritik Terbuka ke Pramono Anung, Ada Apa?
-
Kebijakan Indra Sjafri Bikin Persija Bingung: Souza Belum Tahu Nasib Dony dan Rayhan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan