Suara.com - Kelompok separatis dari Xinjiang diduga menjadi otak aksi kekerasan di stasiun kereta api di Kunming, Cina yang menewaskan 29 orang dan melukai ratusan orang. Tudingan itu dilontarkan salah satu pejabat pemerintah Cina, seperti dilansir Kantor Berita Xinhua.
Pejabat pemerintah Cina itu mengatakan, bukti yang ditemukan di lapangan menjadi petunjuk bahwa pelaku adalah kelompok separatis dari Xinjiang, yang sebagian besar adalah kelompok minoritas muslim Uighur.
Sejumlah korban yang berhasil selamat menjelaskan, para pelaku menggunakan pakaian berwarna hitam dan meneronos ke kerumunan penumpang di stasiun kereta api sambil memegang pisau. Polisi berhasil menembak mati empat pelaku.
Xinjiang kerap dilanda aksi kekerasan antara warga lokal dengan aparat keamanan. Namun, aksi kekerasan di daerah lain di Cina sanat jarang terjadi. Pemerintah Cina bersikeras aksi kekerasan yang terjadi di Xinjiang dilakukan oleh kelompok teroris yang ingin memerdekan wilayah itu. Namum tudingan itu telah dibantah oleh kelompok Uighur.
Aksi serangan yang dilakukan kelompok pria membawa pisau di stasiun kereta api itu disebut sebagai aksi yang dilakukan oleh kelompok teroris. Insiden tersebut diyakini telah dirancang dengan rapi dan tidak dilakukan secara spontan.
Polisi sudah menyegel area tempat terjadinya serangan dan bertanya kepada sejumlah saksi mata. Mobil ambulans juga langsung tiba di lokasi untuk membawa korban terluka ke rumah sakit terdekat. (AFP/CNA)
Tag
Berita Terkait
-
Menteri Luar Negeri Gambia Berkunjung ke Daerah Otonomi Xinjiang yang Dihuni Etnis Muslim Uighur
-
Aksi Bela Uighur di Gedung Perwakilan PBB
-
Protes Kekerasan Terhadap Muslim Uighur, Massa Geruduk Kedubes China
-
Mesut Ozil, Mantan Pemain Timnas Jerman yang Mendapat Banyak Diskriminasi Saat Menjadi Pesepakbola
-
Fenomena Pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur dan Posisi Indonesia
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat