Suara.com - Satelit NOAA 18 milik Amerika yang dioperasikan Singapura pada Selasa (4/3/2014)) mendeteksi 48 titik panas (hotspot) di daratan Sumatera, 27 diantaranya terekam tersebar di wilayah Provinsi Riau.
"Kalau dibandingkan dengan sehari sebelumnya, jumlah ini meningkat. Pada Senin (3/3) masih ada 14 titik di Riau, kalau di Sumatera tercatat 40 hotspot," kata pejabat mewakili Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr Agus Wibowo kepada Antara lewat pesan elektronik yang diterima, Rabu (5/3/2014).
Data hasil rekaman NOAA 18 menyebutkan, puluhan titik panas itu tersebar di enam wilayah kabupaten/kota seperti Pelalawan sembilan titik, Meranti enam titik, dan Siak terdeteksi lima titik panas.
Kemudian di Kabupaten Indragiri Hilir empat hotspot, Bengkalis dua titik, kemudian di Indragiri Hulu satu titik panas.
Titik panas atau hotspot merupakan pemetaan suhu panas bumi untuk mencari lokasi titik kebakaran lahan atau hutan di suatu daratan atau pulau.
Sepanjang Maret 2014, Satelit NOAA 18 telah mendeteksi sebanyak 332 titik panas di daratan Sumatera, sementara di Riau tercatat sekitar 224 titik.
Hotspot terbanyak terekam pada 1 Maret, yakni di Sumatera mencapai 174 titik, dan Riau mendominasi dengan 129 titik.
Sementara pada 2 Maret 2014, di daratan Sumatera terdata 70 titik dan di Riau sebanyak 54 titik. Kemudian pada 3 Maret menurun drastis menjadi 40 hotspot di Sumatera dan di Riau hanya 14 titik.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO