Suara.com - Pasangan sejoli ABG Ahmad Imam Al-Hafitd alias Hafidt (19) dan Assfiya Ramadhani alias Sifa (19) ternyata sudah merencanakan pembunuhan terhadap Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswi Budi Mulia, sejak sepekan sebelumnya. Jenazah Ade Sara ditemukan di pinggir jalan tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2014). Motif kedua pelaku juga berbeda saat hendak menghabisi nyawa Ade Sara.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Rikwanto di Mapolda, Jakarta, Jumat (7/3/2014), Hafidt yang pernah menjadi pacar korbannya selama setahun mengaku kesal karena Ade Sara tidak mau memadu kasih kembali. Sementara Sifa merasa cemburu terhadap korban. Rikwanto mengatakan, pasangan ini lantas menyusun rencana dan sepakat untuk membunuh Ade Sara.
Hafidt membujuk Sifa agar mau berpura-pura bertemu dengan korban di Gondangdia, Jakarta Pusat, sebagai dalih awal rencana pembunuhan. Sifa berhasil mengajak korban yang dikenal periang itu ke mobil, dimana Hafidt sengaja menunggu.
Korban sendiri menolak dan memaksa keluar dari mobil, tapi terburu ditarik oleh Hafidt yang berlanjut dengan penganiyaan. Tiga kali setruman sempat mampir ditubuh Ade Sara, hingga akhirnya meregang nyawa karena kehabisan nafas setelah mulutnya disumpal koran oleh Sifa.
"Alat yang dipakai untuk menganiaya adalah alat setrum yang berbentuk mikrofon ukuran sekitar 10 cm. Setruman itu dilakukan sebanyak 3 kali sehingga dapat membuat lemah atau pingsan," ungkap Rikwanto.
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman