Suara.com - Sebuah medali Nobel Perdamaian dari tahun 1936 laku terjual dalam sebuah pelelangan dengan harga 1,1 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp12,49 miliar. Medali itu dibeli oleh seorang kolektor asal Asia, demikian dikatakan rumah lelang Stack's Bowers, Jumat (28/3/2014).
Empat orang kolektor berlomba-lomba menawar medali yang dilelang di Baltimore, Maryland, AS pada Kamis malam (27/3/2014). Awalnya medali itu diduga akan terjual pada harga 100.000 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar.
"Medali itu seperti tropi utama. Kami menyebutnya medali paling termasyur di dunia," kata John Kraljevich, konsultan pada Stack's Bowers.
Sejak 1901, sudah ada 94 Nobel Perdamaian yang dianugerahkan pada para pejuang kemanusiaan dan perdamaian di dunia. Sebanyak 15 di antaranya dipersembahkan untuk tokoh perempuan.
Medali itu sendiri dijual oleh pewaris seorang kolektor barang langka di New York, AS. Dia menyimpan medali itu selama 10 tahun.
Anugerah nobel itu sendiri sebenarnya milik Carlos Saavedra Lamas, menteri luar negeri Argentina, yang berjasa menghentikan Perang Chaco antara Paraguay melawan Bolivia (1932-1935). Dia juga berjasa menyusun pakta antiperang di kawasan Amerika Latin yang ditandatangani pada 1933.
Lamas adalah orang Amerika Latin pertama yang merima penghargaan Nobel Perdamaian Dia wafat di tahun 1959, pada usia 80.
Sebelumnya sebuah medali Nobel Perdamaian dari tahun 1903 juga pernah dijual dalam pelelangan di London, Inggris, pada 1985. Medali itu terjual dengan harga 17.000 dolar AS atau sekitar Rp193 juta. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?