Suara.com - Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, berpendapat partai berbasis agama pada Pemilu 2014 bakal mengalami nasib suram. Namun hal itu dapat dihindari bila mampu melakukan komunikasi politik.
"Bisa saja mereka masuk dengan berkoalisi atau terlempar dari pemerintahan. Apa lagi beberapa di antara mereka tidak akur karena paham yang berbeda," kata Ray, di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
Direktur LIMA ini menilai, partai berbasis keagamaan memang sudah cukup lama statis dengan perolehan suara yang minus. Evaluasinya itu bisa dilihat dari hasil-hasil survei, di mana mereka hanya mendapat angka sekitar lima persen.
"Saya rasa penyumbang suara mereka tampaknya adalah dari pemilih tetap, sementara pemilih dari luar tidak ada yang masuk. Jadi tidak ada penambahan," jelas Ray.
Sementara itu pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengaku tidak heran bila partai berbasis agama sulit berbicara banyak pada pemilu kali ini karena partai tersebut tidak pernah melakukan terobosan program dan ketokohannya tidak kuat.
"Selain itu saat diberikan kesempatan berada di pemerintahan, prestasi mereka flat dan biasa saja. Terlebih, mereka hanya melakukan komunikasi politik lokal dan eksklusif di basisnya saja," kata Hendri.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Emron Pangkapi mengatakan, Pemilu Legislatif 2014 belum berlangsung, sehingga terlalu dini untuk menebak hasilnya.
"Praktiknya, PPP selalu eksis dan mampu berperan di pemerintahan," katanya saat dikonfirmasi wartawan.
Emron mengatakan, sejak tahun 1955, tidak pernah ada partai Islam yang tidak tampil di pemerintahan. Secara akumulatif, suara partai-partai Islam memang turun bila dibandingkan dengan partai yang berbasis nasionalis atau kebangsaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045