Suara.com - Bagi pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, surat perintah dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Joko Widodo yang memintanya menjadi bakal calon presiden belum cukup.
Emrus berpendapat, apa yang disampaikan Megawati hanya sekedar mandat yang sekali waktu bisa dicabut kendati elektabilitas Jokowi tetap tinggi di sejumlah survei.
"Karena ini masih mandat," tegas Emrus kepada jurnalis di sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (5/4/2014).
Emrus mendesak PDI Perjuangan segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) sebagai penjamin untuk Jokowi.
"Apabila mandat itu ditarik kembali atau dikembalikan, masyarakat akan kecewa. Kalau mandat, itu pribadi dari Megawati. Kalau SK kan memang resmi dari partai," ungkap Emrus.
Megawati hingga kini hanya memberikan surat perintah harian yang dikeluarkan pada 14 Maret 2014 bersamaan dengan deklarasi pencapresan Jokowi.
Dari tiga poin surat perintah, salah satunya adalah mendukung Jokowi maju menjadi bakal capres dari PDI Perjuangan.
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu