Suara.com - Hanya satu hari jelang pemungutan suara pemilihan legislatif pemilihan umum 2014, mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, kembali memojokkan Susilo Bambang Yudhoyono, orang yang kini menduduki kursi ketua umum partai berlambang bintang bersudut tiga itu.
Lewat akun Twitter-nya @anasurbaningrum, mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum itu mengatakan bahwa serangkaian kicauannya (berjumlah 19 buah) bukan untuk menyerang Partai Demokrat, tetapi untuk "melawan Pak SBY", yang juga menjabat sebagai presiden Indonesia sekarang.
"Tetapi ini hanya respon atas kelakuannya kepada saya," tulis Anas, Selasa (8/4/2014).
Seperti yang diketahui Anas ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi sejak Januari silam. Ia dijadikan tersangka dalam dugaan koruspi proyek kompleks olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Februari 2013. Awal Maret lalu dia juga ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara pencucian uang.
Dalam serial tweet-nya Anas mengaku menerima sejumlah data tentang pemilihan presiden pada pemilu 2009. "Ada keanehan yang nyata," tulis Anas tentang pemilihan yang dimenangkan oleh SBY itu.
Menurut Anas itu baru topeng "pertama SBY" dan berisi tentang akuntabilitas dana kampanye SBY. Anas juga mengatakan bahwa data-data itu akan diberikannya kepada KPK untuk ditelusuri.
"Yang jelas, data yang saya pegang dan akan saya serahkan amat sangat patut diduga 'tidak bersih' dan 'tidak terang'," beber Anas lebih jauh.
Meski demikian dia tidak menjelaskan secara rinci permasalahan dalam data itu, baik itu kecurangan atau indikasi kejahatan lain. Kicauan Anas itu sendiri diumbar ke publik pada masa tenang pemilu 2014.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh