Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan pihaknya akan menganalisa ulang andil Jokowi effect dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014 ini. Menurutnya, hal tersebut kurang berjalan dengan baik.
"Ada yang menganalisa bahwa Jokowi effect sempat terkunci sejak 2 minggu terakhir. Hal itu karena faktor media, televisi, sebagai alat dan ada juga faktor sosialisasi. Banyak di TPS saya pun yang mau coblos Pak Jokowi, tapi ternyata tidak ada. Itu karena faktor sosialisasi yang kurang sehingga belum ada perbedaan antara pilpres yang basisnya personifikasi dari calon-calon dibandingkan dengan Pileg yang basisnya kekuatan kolektif partai," kata Hasto di rumah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, Menteng, Jakarta, Rabu (9/4/2014) malam.
Bakal calon (balon) presiden PDI Perjuangan Jokowi mengaku kurang puas dengan hasil Pileg yang dianggap tidak optimal. Pasalnya, dari target 27 persen suara, PDI Perjuangan hanya berhasil mendulang 19 persen melalui penghitungan cepat.
"Tidak kecewa. Kita selalu bersyukur apapun hasil itu," tuturnya.
Meski begitu, Hasto memastikan bahwa sama sekali tidak ada masalah dari Jokowi effect setelah pendeklarasian Jokowi sebagai Capres di Marunda beberapa waktu lalu. Yang paling penting saat ini adalah mencari pendamping Jokowi sebagai calon wakil presiden .
"Tahapan selanjutnya adalah bagaimana kami pastikan terhadap calon wakil presiden, sehingga ini akan jadi elemen yang saling memperkuat dan kekuatan yang signifikan untuk bergerak bersama guna memastikan Pilpres mendatang. Itu skala prioritas kami untuk lakukan evaluasi," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional