Suara.com - Partai Demokrat masih belum menentukan langkah selanjutnya menyusul perolehan suara berdasarkan hitungan cepat sementara yang menyebutkan partai bintang biru itu hanya meraih sekitar sembilan persen saja untuk Pileg 2014.
Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan kepada Suara.com mengungkapkan kalau Demokrat masih mempertimbangkan untuk berkoalisi atau memutuskan menjadi oposisi.
“Demokrat belum memutuskan untuk koalisi atau oposisi. Itu masih terlalu dini,” katanya.
Menurutnya, apa pun yang bakal menjadi keputusan Demokrat pasti sudah melalui pertimbangan matang.
“Kami tidak ingin bagi-bagi kekuasaan, tapi membangun bangsa,” lanjut Ramadhan lagi.
Dia juga belum mau menyebut penyebabnya perolehan suara Demokrat anjlok hingga di bawah 50 persen dari Pileg pada 2009 lalu. Demokrat masih menunggu hasil penghitungan manual dari KPU.
Namun, Demokrat tetap percaya diri untuk mengusung calon presiden melalui konvensi.
“Saya percaya siapa pun yang diusung demokrat pasti yang terbaik dan layak dipilih untuk bertarung di Pilpres,” ujar Ramadhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional