Suara.com - Pengamat Politik Universitas Indonesia Agung Suprio mengatakan suara Partai Gerindra naik signifikan karena adanya "Prabowo Effect", yaitu kesuksesan Prabowo Subianto yang berhasil mengemas dirinya tampil lebih baik dalam berbagai forum.
"Kemasan itu dipublikasikan secara luas di berbagai media, baik media konvensional (media cetak, online, dan elektronik) maupun media sosial," ujar Agung Suprio di Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Menurut dia, Prabowo juga lebih terbuka kepada media dibandingkan sebelum-sebelumnya. Akun Prabowo pun di media sosial diikuti (follow) oleh jutaan masyarakat dan Prabowo dapat menyampaikan gagasannya tanpa batasan waktu.
"Ketegasan pernyataan Prabowo dalam berbagai kampanye yang secara jelas menyatakan akan memberantas korupsi dan memperkuat institusi KPK, berdikari, memberdayakan ekonomi desa, telah berhasil menancapkan image bahwa Gerindra adalah partai perubahan dan merupakan antitesis terhadap partai penguasa," kata dia.
Terbukti Gerindra mendapatkan banyak limpahan suara dari Partai Demokrat dan partai lainnya.
Selain itu, lanjutnya, mesin Partai Gerindra juga bekerja secara optimal untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo dan Partai Gerindra di berbagai daerah serta meneruskan pesan-pesan yang disampaikan Prabowo. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Gerindra menempati posisi tiga dengan raihan 11 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional