Suara.com - Penghitungan cepat (quick count) hasil Pemilu Legislatif 2014 yang dilakukan lembaga survei Populi Center menunjukkan jumlah suara yang diraih Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) hanya sebesar 5,18 persen secara nasional.
Artinya, perolehan angka itu tidak memungkinkan bagi Partai Hanura untuk mengusung sendiri pasangan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (Win HT) menjadi calon presiden dan wakil presiden.
Menanggapi kekalahan Wiranto di bursa Pileg 2014, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Achmad Mubarok menyebut mantan Panglima ABRI (TNI) itu sebagai seorang legendaris.
"Tokoh legendaris karena kalah terus. Kan, gak pernah jadi-jadi," kata Mubarok kepada suara.com.
Wiranto tercatat sudah tiga kali kalah dalam pemilu. Pertama pada pemilu 2004, ketika itu ia maju sebagai capres dan berduet dengan Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Wiranto dan Gus Sholah kalah telak di putaran pertama.
Kemudian pada pemilu 2009, Wiranto maju lagi. Kali ini sebagai calon wakil presiden mendampingi Jusuf Kalla (Partai Golkar). Lagi-lagi, pasangan ini kalah. Mereka dikalahkan duet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono yang menang hanya dalam satu putaran.
Ketiga, kalah cukup telak di Pemilu Legislatif. Wiranto yang sudah jauh-jauh hari maju menjadi calon presiden berpasangan dengan bos MNC, Hary Tanoe, jeblok di Pileg.
"Saya sudah ngomong itu dari awal. Artinya, tidak pernah jadi. Kalau kalah, lalu menang, lalu kalah lagi, lalu menang lagi, itu namanya bukan legendaris. Tapi kalau gagal terus itu, baru legendaris," kata Mubarok.
Bila di pemilu depan Wiranto maju lagi menjadi calon presiden, menurut dugaan Mubarok itu hasilnya akan menjadikan Wiranto semakin melegenda.
"Makin sempurna sebagai seorang legendaris."
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV