Suara.com - Hasil uji coba karbon terhadap sebuah dokumen kuno yang terbuat dari kertas daun papirus Mesir yang berisi tulisan tentang Yesus dinilai otentik. Namun hasil uji karbon tidak membuktikan kebenaran isi dokumen yang menyebutkan Yesus memiliki istri,
Sebelumnya dokumen yang menjadi kontroversi itu diperkenalkan dalam sebuah konferensi di Roma pada 18 bulan lalu, seperti dikutip dari Boston Globe.
Dari temuan terbaru dan hasil uji karbon yang dilakukan oleh professor Karen L King dari Universitas Harvard serta dipublikasikan di Harvard Theological Review, disebutkan bahwa dokumen itu otentik kendati dirinya tidak meneliti lebih jauh soal teks dalam dokumen.
Uji karbon menunjukkan bahwa dokumen tersebut ditulis pada abad ke- 8 atau ratusan tahun setelah masa Yesus.
Kertas dan tinta yang digunakan juga cocok dengan yang digunakan oleh warga Mesir kuno masa itu. Tapi sekali lagi pembuktian dokumen itu sama sekali tidak terkait dengan kebenaran isi teks.
Isinya bisa saja sengaja dibuat oleh pemalsu modern yang sangat terampil dan menggunakan tinta yang persis serta menuliskannya dalam sepotong papirus kuno kosong.
Namun, hasil pencitraan mikroskopis dokumen tidak mengungkapkan soal pemalsuan modern ini, karena untuk menentukan usia tinta malah bisa menghancurkan dokumen itu.
Peneliti di Universitas Columbia saat ini sedang mengembangkan dan mencari cara untuk membuktikan keaslian tinta tanpa menghancurkan dokumen.
Kata yang tertulis dalam dokumen itu sepertinya merupakan potongan dari dokumen yang lebih lengkap. Salah satu kalimat yang terpotong adalah “Dan Yesus berbicara kepada mereka, ‘istri saya',” dan selanjutnya tertulis “Dia akan menjadi pengikut saya.”
Namun, Professor King tidak menyebutkan jika bukti itu menandakan Yesus menikah.
“Secara mendasar saya berharap kita bisa menyingkirkan isu pemalsuan ke pertanyaan soal signifikansi kalimat ini untuk sejaran ke-Kristenan,” katanya.
"Sekarang saat saya membaca kembali kalimat itu, tampaknya masalah utama yang dibicarakan adalah Yesus menegaskan bahwa istri dan ibu dapat menjadi murid-Nya,” tambahnya.
King memulai meneliti sejak 2011 atas permintaan pemilik dokumen yang membelinya pada 1999 dari seorang kolektor yang mendapatkannya pada 1960 di Jerman Timur.
Leo Depuydt , seorang pakar soal Mesir dari Brown University mengatakan tidak ada hasil tes yang mengubah pandangannya bahwa dokumen tersebut adalah penipuan zaman modern.
Dia hanya menyatakan adanya kesalahan dalam tata bahasa yang mencolok dan mengatakan bahwa penutur bahasa asli dari Koptik tidak akan melakukan hal itu.
Berita Terkait
-
12 Lirik Lagu Natal Anak Sekolah Minggu untuk Merayakan Kelahiran Yesus Kristus
-
Sinopsis The Carpenter's Son, Horor Berani yang Mengungkap Sisi Gelap Masa Kecil Yesus
-
BRI Siapkan Layanan Digital dan AgenBRILink untuk Kelancaran Transaksi Selama Libur Panjang
-
Umat Katolik Rayakan Kenaikan Isa Almasih di Gereja Katedral Jakarta
-
30 Gambar Poster Kenaikan Yesus Kristus 2025 yang Gratis dan Mudah Diedit
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!