Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Ahmad Basarah mengklaim PDI Perjuangan memiliki konstelasi lebih stabil daripada partai politik lain dalam menghadapi persoalan internal partai.
"Kalau dibandingkan parpol lain, di PDI Perjuangan kontelasi relatif lebih stabil," kata Basarah dalam acara diskusi di kawasan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014).
Dia mengatakan, secara umum ada beberapa tikungan tajam yang membuat ancaman eksistensi di partai politik dan konstelasi politik. Ancaman itu akan meningkat menjelang suatu pemilihan, baik Pemilihan Ketua Umum yang baru, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden.
Menurutnya, peningkatan konstelasi internal partai tidak akan terjadi lantaran Ketua Umum (Ketum) DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang telah memimpin partai lebih dari 20 tahun. Selain itu, Megawati juga memiliki hak prerogatif mandatoris partai setelah didaulat dalam Kongres partai berlambang banteng itu.
Dia mencontohkan, jika dalam pemilihan capres dan cawapres, di partai lain akan muncul konstelasi, tidak demikian halnya di PDI Perjuangan.
"Dalam kongres jelas, perihal capres dan cawapres serta kapan diumumkan, itu diserahkan kepada Ketum sebagai pemegang mandat, dan tanggal 14 Maret sudah digunakan kewenangan itu dengan menetapkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres dari PDI Perjuangan. Itu sudah sesuai dengan aturan dan mekanisme pengambil keputusan di partai. Keputusan Bu Mega adalah sah dan legal secara konstitusional secara kepartaian," katanya.
Karena itu, tambahnya, keputusan Megawati soal menggugurkan asumsi banyak orang bahwa sistem PDI Perjuangan adalah oligarkis, jauh dari demokratis.
"Dengan ditetapkan Jokowi mengugurkan (asumsi) itu dan menjawab (asumsi) itu. PDI Perjuangan punya cara demokrasi, ala PDI Perjuangan. Mudah-mudahan keputusan ini bisa bawa maslahat untuk Indonesia dan memberikan pembelajaran kepada partai politik lain," tuturnya.
Berita Terkait
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Panas! dr Tifa Cs Minta Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan Agar Tak Jadi Beban Prabowo
-
Sambut 58 Persen Pemilih Muda, PDIP Canangkan Peta Jalan Regenerasi Kepemimpinan
-
PDIP Lawan Politik Uang, Hasto Kristiyanto: Gerakkan Anak Muda dan Bangun Visi Samudra
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Polda Metro Jaya Gelar Audiens dengan Keluarga Arya Daru Siang Ini: Ada Temuan Baru?
-
Reformasi Polri Harus Menyeluruh, Bukan Wajahnya Saja: KUHAP Baru Diminta Dibatalkan
-
Kejagung Periksa Eks Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam Kasus Dugaan Manipulasi Pajak 20162020
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk
-
Dompet Dhuafa Menyapa Masyarakat Muslim di Pelosok Samosir, Bawa Bantuan dan Kebaikan
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi