Suara.com - Jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kondisinya rusak parah sehingga dikhawatirkan akan menghambat evakuasi warga jika aktivitas Merapi meningkat.
Jalur evakuasi yang dulunya berupa jalan aspal tersebut saat ini tinggal batu-batu dan banyak yang berlubang serta berdebu.
"Saat ini ada sekitar empat kilometer jalan yang rusak parah, mulai dari Dusun Manggong hingga Batur," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Kamis (1/5/2014).
Kerusakan jalur evakuasi ini, menurut Heri Suprapto, akibat banyaknya truk angkutan pasir yang melewati jalur ini. Setiap hari ratusan truk pengangkut pasir dan batu melintas di jalur evakuasi.
"Seharusnya truk-truk tersebut melalui jalur khusus tambang," katanya.
Menyikapi kenaikan status Gunung Merapi dari aktif normal menjadi waspada, maka warga desa sepakat untuk bergotong royong memperbaiki jalur evakuasi maupun jalur tambang, pada Minggu (4/5/2014). Setelah itu truk angkutan pasir tidak boleh lagi melewati jalur evakuasi dan harus lewat jalur tambang.
"Namun perbaikan swadaya warga ini hanya sebatas menutup jalan yang berlubang dengan pasir dan batu. Harapannya pemerintah bisa membentu dengan mengaspal kembali jalur evakuasi Merapi," katanya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta lewat surat nomor 326/04/BGV.K/2014 tertanggal 29 April 2014 menaikkan status Gunung Merapi dari Normal ke Waspada, dan berlaku 29 April 2014 pukul 23.50 wib.
Menurut Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo mengatakan, kenaikan status Gunung Merapi dari Normal ke Waspada berdasarkan hasil evaluasi data pemantauan aktivitas Gunung Merapi 29 April 2014 yang meliputi Kegempaan dari 20 hingga 29 April 2014 yang meningkat signifikan, sehingg berpotensi terjadi letusan.
"Pengamatan visual dari pos-pos pengamatan dilaporkan terdengar suara dentuman berulangkali hingga radius 8 kilometer," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta