Suara.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) membuka klinik akuntabilitas politik untuk menerima aduan terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014.
"Harapannya dengan klinik ini, publik bisa melaporkan penyimpangan yang terjadi di mana saja terkait Pilpres nanti," peneliti Formappi, Lucius Karus, dalam pernyataan pers, Jumat (9/5/2014).
Lucius menjelaskan pengadaan klinik ini merupakan respon Formappi terhadap banyaknya praktik kecurangan selama pelaksanaan Pemilihan Legislatif 9 April 2014.
"Belajar pada penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2014, terang benderang ditemukan aneka persoalan atau masalah terkait mutu penyelenggaraannya," kata dia.
Pelanggaran yang dimaksud Formappi, di antaranya, maraknya praktik transaksional yang dilakukan oleh peserta pemilu demi meraih kemenangan. Transaksi politik itu, katanya, terjadi dalam relasi timbal balik antar peserta pemilu (parpol dan caleg) dan juga antara peserta pemilu dan penyelenggara.
Menurut Lucius, aktor sentral dalam praktik transaksional tersebut adalah peserta pemilu. Kepentingan mereka untuk meraih kekuasaan melalui Pemilu mendorong mereka untuk menghalalkan segala cara, kata Lucius.
Selain peserta pemilu, kata Lucius, kapasitas dan integritas penyelenggara juga menjadi soal pelik pada Pileg tahun ini. Penyelenggara pemilu, menurut Lucius, gagal menjadi manajer yang tidak hanya berkutat pada hal-hal teknis administratif, tetapi juga menyentuh aspek substansial pemilu.
"Penyelenggara pemilu terjebak menjadikan diri mereka bak pekerja kontrak dengan sikap tanggungjawab yang minim sebagai dasar pengambilan keputusan," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Terungkap! Artis Cantik Ini Pernah Mau Dijodohkan dengan Prabowo, Kok Gagal Nikah?
-
Akhirnya Jadi Kenyataan! 10 Tahun Lalu Komeng Pernah Berkelakar Ingin Jadi Calon Anggota Dewan
-
Dijadwalkan Dihadiri Jokowi, TNI-Polri Gelar Rapim Hari Ini, Bahas Pengamanan Pemilu 2024
-
Anies Dinilai Punya Kesamaan Momentum dengan Jokowi saat Nyapres, Kandidat Lain Perlu Pasang Badan?
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah