Suara.com - Menteri Luar negeri (Menlu) negara-negara anggota ASEAN), Sabtu (10/5/2014), menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.
Suasana memanas sehari menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Naypyidaw, Myanmar. Vietnam dan Filipina menyatakan siap bentrok dengan Beijing di perairan yang disengketakan.
Ketegangan di Laut Cina Selatan meningkat pekan ini setelah Beijing memindahkan satu anjungan pengebor minyak di perairan yang juga diklaim Vietnam. Hanoi langsung bereaksi keras dan menyatakan kapal-kapalnya diserang.
Insiden itu juga mengundang kecemasan dari PBB. Manila, meminta sebuah pengadilan PBB untuk memutuskan klaim Cina atas sebagian besar laut itu. Manila juga menahan satu kapal penangkap ikan berbendera Cina di perairan yang disengketakan itu.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Sabtu (10/5/2014) Para Menlu ASEAN mendesak semua pihak untuk mengekang diri dan menghindarkan aksi-aksi yang dapat merusak perdamaian dan stabilitas di daerah itu.
Pernyataan itu juga menyerukan negara-negara yang bersengketa untuk menyelesaikan sengketa dengan cara damai tanpa melakukan ancaman atau menggunakan kekuatan militer. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan petemuan para Menlu itu didominasi pertikaian-pertikaian maritim.
Cina dan Vietnam yang pernah terlibat perang perbatasan tahun 1979, terlibat dalam satu sengketa perairan dan sering saling konflik diplomatik menyangkut eksplorasi minyak, hak penangkapan ikan di Kepulauan Spratly dan Paracel.
Beijing mengklaim hak kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang diperkirakan kaya minyak dan gas. Brunei Darussalam, Malaysia, dan Taiwan sebenarnya juga mengklaim wilayah ini. Tapi kritik paling kencang disuarakan Filipina dan Vietnam. (Antara/AFP)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
-
Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia Sangat Kuat
-
Efek Domino Korupsi Haji, KPK Ancam 'Sikat' Biro Travel di Luar Jawa
-
Dasco Terima 9 Tuntutan Kaum Tani soal Redistribusi Tanah yang Berkeadilan
-
Jemaah Antre Puluhan Tahun, Kuota Haji Ternyata Bisa Dibeli Tanpa Izin?