Suara.com - Walau belum deklarasi, dapat dipastikan selangkah lagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) di Pemilu Presiden (Pilpres) tanggal 9 Juli 2014.
PKS telah menyiapkan tiga nama untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo. Mereka adalah mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid, Sekretaris Jenderal Anis Matta, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Masalahnya adalah partai lain yang ikut mendukung Prabowo, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga menawarkan nama cawapres. Begitu juga dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang selangkah lagi deklarasi mendukung Prabowo, juga menyodorkan nama. PPP mengusulkan ketua umumnya, Suryadharma Ali, kemudian PAN menawarkan ketua umumnya, Hatta Rajasa.
Bagaimana tanggapan PKS akan hal itu? Akankah mereka menerima bila ternyata Prabowo nanti tidak memilih calon wakil presiden yang disodorkan PKS?
“Memang, itu tergantung Prabowo. Dia ingin menang atau ingin cawapres,” kata salah satu Ketua DPP PKS Nasir Jamil kepada suara.com, Selasa (13/5/2014).
Kemudian Nasir mengatakan bila Prabowo ingin menang, tentunya akan memilih pendamping yang memiliki popularitas dan tingkat elektabilitas yang bagus.
“Jadi, kembali ke pertanyaan yang akan kita sampaikan ke Prabowo. Pilih cawapres atau menang,” kata Nasir.
Oleh karena itu, Nasir kemudian mengusulkan sebagai capres, Prabowo sebaiknya melakukan semacam survei untuk menentukan pendampingnya. Misalnya, Prabowo menawarkan nama yang diusulkan PKS, PPP, dan PAN, ke tengah masyarakat, nanti akan dapat dinilai mana cawapres yang paling populer dan tingkat elektabilitas tinggi.
“Sebab kalau hanya like or dislike, saya kira ini akan berdampak tidak baik dalam perjalanan kampanye untuk memenangkan Prabowo ke depan,” kata Nasir.
Setelah dilakukan survei cawapres kemudian masing-masing partai mencapai kata sepakat, siapapun namanya tidak akan jadi masalah.
Survei tersebut, menurut Nasir, sangat penting karena hasil Pemilu Legislatif bukan cerminan yang sebenarnya di Pemilu Presiden. Pilihan masyarakat, kata dia, bisa berbeda antara ketika di Pileg dan Pilpres. Pilpres, katanya, popularitas dan elektabilitas tokoh sangat menentukan.
Nasir mengatakan PKS akan menghormati keputusan yang telah disepakati bersama. Ia mengibaratkan bangunan rumah, ketika sudah disepakati bentuknya, maka harus dijalankan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Malam Perdana, Night at Ragunan Zoo Diserbu 3.713 Pengunjung: Kebanyakan Datang untuk Piknik
-
Polda Metro Jaya Mangkir, Sidang Praperadilan Aktivis Khariq Anhar Ditunda
-
Di Balik Janji Hijau, Dunia Didesak Bersihkan Tata Kelola Tambang
-
Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah
-
Awas Kejebak Macet! Proyek Galian Tutup Jalan Arjuna Selatan, Mobil Dialihkan ke Jalur Lain