Suara.com - Sampai menjelang hari-hari terakhir menjelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Demokrat belum juga memutuskan siapa capres atau cawapres yang akan mereka usung di Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
Di tengah belum pastinya siapa jago Demokrat, muncul wacana partai berlambang mercy tersebut bakal berkoalisi dengan Partai Golongan Karya (Golkar) yang juga sama-sama belum mantap memutuskan figur capres atau cawapres. Wacananya, bila kedua partai mengikat janji, maka capresnya tokoh hasil konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat. Sedangkan cawapresnya dari Partai Golkar, tapi bukan Aburizal Bakrie, melainkan Sultan Hamengkubuwono X.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok mengatakan segala kemungkinan bisa saja terjadi menjelang pilpres. Namun, untuk meminang Sultan, Mubarok cenderung pesimistis hal itu dilakukan Partai Demokrat.
“Kalau Sultan, saya kira tidak,” kata Mubarok kepada suara.com, Rabu (13/5/2014).
Menurut Mubarok, Raja Yogya itu tidak akan menjanjikan kemenangan bagi partai di bursa Pilpres 2014. Pasalnya, kata Mubarok, daya tarik Sultan untuk menyedot pemilih tidak kuat secara nasional.
“Pak Sultan tidak punya magnet. Magnet nasional tidak kuat. Kalau untuk Yogya okelah dia,” kata Mubarok.
Lantas siapa figur yang akan diusung Partai Demokrat? Mubarok mengatakan Partai Demokrat baru akan mengumumkan hasil konvensi capres pada Kamis (15/5/2014).
“Kita tidak bisa menebak. Publik yang menilai,” kata Mubarok. “Juga mengenai koalisi, kita tunggu saat sampai saat-saat akhir.”
Partai Demokrat merupakan partai pemerintah yang berkuasa selama dua periode berturut-turut. Seiring dengan banyaknya kasus korupsi yang menjebloskan sebagian petinggi partai tersebut ke balik jeruji besi, perolehan suara partai ini di Pemilu 2014 anjlok, hanya 12.728.913 suara atau 10,19 persen secara nasional. Tentu saja angka itu tidak memungkinkan bagi mereka untuk mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres. Jumlah suara partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini berada di bawah Partai Gerindra.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ganjar: Evaluasi Semua Program Yang Tak Jalan Termasuk Jajaran
-
Ahmad Luthfi Sebut Jateng Masih Jadi Magnet Investasi dan Ekspor Dunia
-
Red Notice Belum Keluar, Kejagung 'Matikan' Paspor Buronan Kakap Riza Chalid
-
Sukses Sebelum 30: Rajutan Garut Ini Tembus Pasar Lewat Shopee
-
Penegakan HAM Setahun Pemerintahan Prabowo, Komisi XIII DPR PKB: Harus Nyata, Bukan Sekadar Narasi
-
Demo Mahasiswa di Patung Kuda Makin Ramai, Massa Berulang Kali Cekcok dengan Polisi
-
Di Hadapan Ibu-Ibu Pengajian, Bahlil Ingatkan Bahaya Ternak Akun Robot
-
Ada Warisan Historis, Pengamat Unpam Sebut Demokrasi RI Tidak Menunjukkan Perbaikan di Era Prabowo
-
Ada Luka di Kepala, Bocah di Majalengka yang Tewas di Toilet Masjid Korban Pembunuhan?
-
Dalih Takut Bukti Hilang, Polisi Akui Tangkap Delpedro Marhaen Tanpa Pemeriksaan Awal