Suara.com - Organisasi buruh internasional yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (ILO) menerbitkan sebuah laporan mengejutkan pekan lalu, yang isinya menyebutkan adanya sekitar 21 juta korban perbudakan di seluruh dunia.
Dalam laporannya, yang merupakan hasil penelitian pada 2012 itu, ILO menyebutkan bahwa lebih dari setengah jumlah itu adalah perempuan dan gadis dan 26 persen lagi masih anak-anak. Tidak hanya itu, perbudakan atau kerja paksa itu menghasilkan keuntungan 150 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp1736,5 triliun) setiap tahunnya.
Keuntungan yang dihasilkan dari bisnis keji itu, menurut hitungan ILO yang disarikan Huffington Post, sangat fenomenal karena jauh lebih besar dari keuntungan yang diperoleh Google, atau keutungan dari bisnis tembakau, perminyakan, bahkan perbankan global.
Google, misalnya, pada 2012 hanya meraup untung 50 miliar dolar AS. Sementara bisnis perbankan dunia pada tahun yang sama hanya mendulang sekitar 141,3 miliar dolar AS. Adapun bisnis perminyakan dan tembakau masing-masing menyedot untung 129 miliar dan 35 miliar dolar AS.
ILO melacak bahwa perbudakan modern berlangsung di semua benua di dunia. Tetapi Asia Pasifik adalah kawasan yang paling banyak meraup untung dari perbudakan, diikuti oleh kelompok negara maju, termasuk Eropa dan Amerika Serikat.
Menurut ILO, keuntungan paling besar diperas dari eksploitasi seksual, dibandingkan perbudakan di sektor pertanian, kehutanan, perikanan, konstruksi, manufaktur, pertambangan, dan pekerja domestik.
Sekitar 22 persen dari total kasus perbudakan modern berbentuk eksploitasi seksual, yang menghasilkan 66 persen total keuntungan selama 2012.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'