Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan kajian lebih lanjut, terkait penerapan sistem jalan berbayar elektronik (Electronic Road Pricing/ERP) di sejumlah ruas jalan nasional di Jakarta.
"Menurut aturan, sistem ERP itu tidak boleh diterapkan di ruas jalan nasional, seperti Jalan Gatot Subroto. Tapi, kita ada keinginan agar ERP bisa diterapkan di jalan nasional. Inilah yang akan kita kaji lebih lanjut," ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Muhammad Akbar, di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Menurut Akbar, sistem ERP hanya boleh diterapkan di ruas-ruas jalan provinsi, seperti misalnya Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan HR Rasuna Said.
"Memang aturannya tidak untuk diaplikasikan di jalan nasional, hanya boleh di jalan provinsi. Namun, yang kita pikirkan saat ini adalah mengubah status jalan nasional, seperti Jalan Gatot Subroto, itu menjadi jalan provinsi, sehingga bisa diterapkan ERP," ujarnya.
Akbar menuturkan, kajian tersebut dilakukan mengingat seringnya terjadi kemacetan di sepanjang Jalan Gatot Subroto, sehingga pihaknya berpikir untuk menerapkan ERP di jalan tersebut.
"Tingkat kemacetan yang sering kali terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto, itu bisa dibilang sangat tinggi. Jadi harus segera diuraikan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan sistem ERP," tuturnya.
Sementara itu, Akbar memperkirakan bahwa sistem ERP sendiri baru dapat diterapkan di sejumlah ruas jalan di Kota Jakarta, yakni antara lain Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan HR Rasuna Said, pada 2015 mendatang.
"Sekarang kita masih mempersiapkan seluruh perangkat, sekaligus dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membangun sistem tersebut. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa diterapkan," ungkapnya.
Akbar pun memaparkan, kedua ruas jalan tersebut dipilih karena telah memiliki Standar Pelayanan Minimum (SPM), yaitu dengan adanya transportasi massal yaitu bus Transjakarta.
"Salah satu syarat penerapan ERP adalah tersedianya angkutan massal di ruas jalan yang diterapkan sistem tersebut. Di kedua jalan itu sudah ada bus Transjakarta, sehingga kita hanya tinggal menambah jumlah armada, serta mensterilkan jalurnya," tambahnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Soleh Solihun Mendadak Layangkan Kritik Terbuka ke Pramono Anung, Ada Apa?
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah