Suara.com - Pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengaku kecolongan terkait ambruknya ruko Cendrawasih Permai di Jalan Ahmad Yani, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa beberapa pekerja dari Jawa Timur.
"Ini sebagai pembelajaran, agar ke depan tidak terulang lagi," ungkap Kepala Disnaker Kota Samarinda, Sucipto Wasis, ketika ditemui saat mendampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (Jatim), Edi Purwinarto, usai melihat kondisi jenazah korban ruko ambruk, di kamar mayat RSUD AW Syahranie Samarinda, Kamis (5/6/2014).
Menurut Sucipto pula, korban ruko ambruk yang merupakan warga Jatim itu direkrut oleh PT Firma Abadi, yang juga merupakan kontraktor pembangunan Ruko Cendrawasih Pemai, tanpa melaporkan ke Disnaker Kota Samarinda.
"Untuk kerja antardaerah harus ada akad, dan jika itu antarprovinsi, maka kota bersangkutan harus diberi tembusan. Namun, dengan adanya kasus ruko ambruk ini, kami baru tahu, sebab selama ini kami (Disnaker) tidak dilapori. Kasus seperti ini kemungkinan banyak, sehingga kami akan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah perusahaan," katanya.
"Disnaker Samarinda menangani sekitar 2.000 perusahaan, sehingga kami meminta semua perusahaan yang tidak melalui prosedur yang benar agar melakukan pembenahan. Kami berharap, kasus ruko ambruk ini menjadi pembelajaran, agar ke depan tidak terulang lagi," tambah Sucipto.
Terkait ganti rugi dan pembiayaan terhadap pemulangan jenazah, serta biaya perawatan korban luka, Sucipto menyatakan bahwa Disnaker Kota Samarinda telah membentuk tim internal untuk menghitung seluruh biaya yang harus ditanggung perusahaan.
"Langkah-langkah yang kami telah tempuh, yakni membentuk tim kecil dari internal yang akan menghitung pembiayaan yang timbul akibat peristiwa itu. Karena kebetulan kejadiannya di wilayah kami, walaupun tidak ada laporan, tetapi kami lebih mementingkan segi perikemanusiaannya dulu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jatim, Edi Purwinarto, mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengawasan komitmen perusahaan yang akan membiayai seluruh proses pemulangan jenazah dan pengobatan korban terluka, kepada Disnaker Samarinda.
"Kami serahkan sepenuhnya ke Disnaker Samarinda, agar mengawasi komitmen perusahaan tersebut, begitu pula janji perusahaan yang akan segera membayarkan upah para pekerja," ujar Edi. (Antara)
Berita Terkait
-
Global Event Propertinovasi dari Kementerian PKP, Ini 10 Gebrakan Pemerintah dalam Bidang Perumahan
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Rumah Subsidi Laris! Realisasi Sudah 221 Ribu Unit dari Kuota 350 Ribu Tahun Ini
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Anak Muda Mulai Tinggalkan Pusat Kota? Rahasia di Balik Tren Nongkrong Dekat Rumah di Pinggiran
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta