Suara.com - Sebelum acara debat capres-cawapres di Balai Sarbini, Jakarta, malam ini selesai, masing-masing kandidat memberikan pernyataan penutup selama tiga menit. Pernyataan ini untuk meyakinkan publik bahwa kepemimpinan mereka nanti bisa membawa bangsa lebih baik dari kondisi saat ini dalam hal pembangunan demokrasi, pemerintahan bersih, dan kepastian hukum.
Giliran pertama diberikan kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Jokowi mengatakan bila nanti diberi kepercayaan untuk memimpin bangsa Indonesia, ia dan JK akan bekerja sangat keras dan siang malam untuk membangun demokrasi, menciptakan pemerintahan bersih, dan menegakkan hukum.
Selanjutnya Jokowi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang selama ini mendukung supaya demokrasi berjalan penuh kegembiraan. Ia juga berharap pemilu presiden nanti berjalan dengan penuh suka cita.
“Terima kasih saya sampaikan kepada ibu saya yang selalu mendoakan, istri saya Iriana yang juga hadir, ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan anak-anak saya dan putra-putri bapak Jusuf Kalla yang telah memberikan kepada kami dalam rangka mengabdikan diri, mendedikasikan hidup kami untuk bangsa dan negara.
Jokowi menekankan bahwa pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih serta kepastian hukum adalah hal yang utama.
Diakhir penutupan, Jokowi membuat pernyataan yang mengejutkan.
“Kepastian hukum itu utama, kalau presiden pilih nomor dua,” kata Jokowi seraya menunjukkan jari dengan membentuk huruf V (Victory). Demikian juga dengan JK.
Pernyataan Jokowi ini mengingatkan lagi pada pernyataannya saat mengambil nomor urut di KPU, 1 Juni 2014, dimana hal ini kemudian menjadi alasan Bawaslu memanggilnya.
Waktu masih tersisa sekitar satu menit, tapi JK hanya mengangkat tangan saat ditawari moderator untuk memberikan tambahan statement penutup.
Berita Terkait
-
JK Tanya tentang HAM, Prabowo Jawab soal Ancaman Bom
-
Hatta Dukung Jawaban Jokowi, JK Ucapkan Terimakasih
-
Prabowo-Hatta: Atasi Korupsi, Kita Perbaiki Hidup Pegawai Negara
-
Prabowo dan Jokowi Ditanya Cara Tangani Rongrongan Partai
-
Jokowi-JK: Yang Baik Pasti Dilanjutkan, Tapi Banyak yang Harus Diperbaiki
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan