Suara.com - Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nicolaus Pira Bunga, mengatakan Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak perlu risau oleh survei yang menyebutkan elektabilitas mereka mandek dan terkejar pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
"Justru harus dipandang terbalik bahwa hasil penelitian itu diambil hikmah positifnya untuk semakin berbenah dan menjadi daya dorong untuk bangkit lagi dari kemandekan, serta lebih bergairah lagi dalam meraih simpati serta dukungan dari pemilih," ujarnya di Kupang, Sabtu (14/6/2014).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pernyataan peneliti utama Lembaga Survei Nasional (LSN) Dipa Pradipta bahwa elektabilitas Jokowi-JK mandek dan terkejar Prabowo-Hatta karena publik mulai jenuh terhadap figur Jokowi yang sejak setahun lalu terus diberitakan media massa bagaikan sosok manusia setengah dewa.
LSN pada Kamis (12/6/2014) mengumumkan, jika pemilihan umum presiden dilaksanakan sesuai waktu survei terakhir mereka, maka pasangan Jokowi-JK hanya memperoleh 38,3 persen atau kalah dari Prabowo-Hatta yang mendapatkan 46,3 persen, dan sebanyak 14,9 persen responden menyatakan belum punya pilihan.
Sementara itu, Pira Bunga menilai bahwa salah satu faktor penyebab tingkat keterpilihan Jokowi-JK mandek berdasarkan hasil survei karena terpengaruh kampanye hitam dari sejumlah pihak.
"Kampanye hitam itu harus diakui bahwa pada saat-saat tertentu akan menjadi bumerang bagi pihak yang melakukannya," katanya.
Pira Bunga menambahkan umumnya khalayak yang terimbas kampanye hitam adalah pemilih kelas menengah ke atas yang juga bisa dilanda kejenuhan terhadap isu kampanye hitam dan berbalik arah mendukung pasangan Jokowi-JK.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO