Suara.com - Calon presiden Joko Widodo dinilai tak menguasai topik yang ditanyakan calon presiden Prabowo Subianto tentang Laut Cina Selatan, dalam acara debat yang diselenggarakan KPU, semalam.
"Soal laut Cina Selatan, kelihatan sekali Jokowi tidak memahami masalah," kata Nurul Arifin, politisi Partai Golkar yang juga juru bicara tim kampanye pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta Rajasa di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Jawaban Jokowi yang menyebutkan bahwa persoalan itu Laut Cina Selatan bukan konflik Indonesia dan oleh karena itu apa Indonesia tidak perlu ikut-ikutan, bagi Nurul, hal itu merupakan jawaban yang tidak relevan sama sekali.
"Padahal konflik tetangga bisa berimbas ke negara kita. Bukti bahwa Jokowi terlalu teoritis dan tidak bicara strategi. Sementara Prabowo bicara penguatan Ketahanan Nasional itu secara bertahap. Mulai dari penguatan dari dalam negeri dalam bentuk kesejahteraan dan seterusnya," kata Nurul.
Mantan anggota Komisi Bidang Pertahanan DPR RI itu menambahkan pernyataan Jokowi mengenai membenahi batas-batas wilayah Indonesia menjadi bumerang karena Jokowi tidak memahami wilayah-wilayah perbatasan.
"Secara umum debat ketiga ini adalah panggungnya Prabowo," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu.
Debat semalam bertema 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional.' Selanjutnya, acara debat yang akan datang, 29 Juni 2014, akan diikuti oleh cawapres Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla dengan tema 'Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK.'
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah