Suara.com - Harga tiket KA ekonomi yang dioperasikan PTKA dipastikan akan mengalami kenaikan tertinggi sepanjang sejarah pada September 2014.
Kenaikan itu menyusul adanya pemangkasan anggaran Public Service Obligation (PSO) dari pemerintah.
"Untuk KA ekonomi di Bandung memang ada kenaikan harga tiket, nilainya mungkin tertinggi dari harga tiket sebelumnya. Ini dikarenakan ada pemangkasan PSO pada APBNP 2014," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung Zunerfin di Bandung, Senin (23/6/2014).
Menurut dia, kenaikan harga tiket itu akan dilakukan pada September 2014, nilai itu tergantung dari PSO yang diberikan pemerintah kepada PTKA sebagai pelaksana penugasan pelayanan angkutan massal.
Zunerfin menyebutkan, kenaikan terjadi pada empat KA yang dioperasikan di wilayah II yakni KA Kahuripan Bandung - Kediri akan naik dari Rp50 ribu menjadi Rp125 ribu. Kemudian KA Pasundan Bandung - Surabaya naik dari Rp55 ribu menjadi Rp130 ribu.
Hal sama untuk KA Kutojaya Selatan jurusan Bandung - Kutoarjo juga akan naik dari Rp35 ribu mejadi Rp70.000.
"Kenaikan akan terjadi September 2014, sedangkan untuk angkutan lebaran 2014 tetap dengan harga tiket lama," kata Zunerfin.
Sedangkan untuk KA ekonomi jarak dekat, menurut dia tidak mengalami penyesuaian tarif hingga Desember 2014.
"Untuk KA ekonomi jarak tekat tidak ada perubahan harga tiket, tetap dengan harga biasa hingga akhir Desember 2014," kata Zunerfin menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya