Suara.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP menilai keteladanan dari para pejabat tentang kesederhanaan dan antikorupsi mulai langka di zaman sekarang.
"Bangsa Indonesia sekarang ini minim keteladanan. Padahal keteladanan dari pemimpin dibutuhkan. Para pejabat justru mempertontonkan kemewahan dan foya-foyanya," katanya di Semarang, Selasa (24/6/2014).
Hal itu diungkapkannya usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) KPK dengan tiga PT, yakni Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Johan mencontohkan ada pejabat yang untuk pesta pernikahan anaknya sampai menghabiskan puluhan miliar rupiah, sementara kondisi masyarakat Indonesia masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.
"Ada pejabat yang untuk menikahkan anaknya saja sampai menghabiskan Rp35 miliar. Apa tidak boleh? Ya boleh-boleh saja, tetapi ya jangan dipertontonkan kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia, pejabat yang mempertontonkan dan menonjolkan kemewahan justru akan membuat masyarakat bersikap apatis terhadap upaya pemberantasan tindak korupsi yang kian gencar dilakukan.
Ia mengingatkan kesederhanaan yang dicontohkan oleh para pendahulu, semisal Mohammad Hatta semasa menjadi Wakil Presiden RI sampai menabung hanya untuk membeli sepatu Bally yang diidamkannya.
"Hanya untuk membeli sepatu Bally yang diimpikannya, Bung Hatta pun masih menabung. Bahkan, kalau tidak keliru sepatu yang diidamkannya itu tidak sempat terbeli hingga akhir hayatnya," ungkapknya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan