Suara.com - Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota, AKBP Bahtiar Ujang Purnama menghimbau kepada seluruh organisasi masyarakat yang ada untuk tidak melakukan "sweeping" atau razia selama bulan Ramadhan.
"Kita (Kepolisian) tidak akan mentolerir ormas yang melakukan "sweeping", kalau ada akan kita tindak tegas," ujar Bahtiar di Bogor, Selasa (24/6/2014).
Kapolres menjelaskan, “sweeping” yang biasanya dilakukan ormas-ormas menjelang bulan Ramadhan merupakan tindakan ilegal.
Karena sejatinya melakukan razia atau "sweeping" adalah fungsi tugas dari aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian dan Satpol PP.
Menurut Kapolres, kegiatan "sweeping" ormas-ormas adalah tindakan yang mengarah pada premanisme yang memicu timbulnya konflik di masyarakat.
"Kalau ada yang memaksa melakukan "sweeping" bersiap akan kita tindak tegas," kata Kapolres.
Kapolres menyebutkan, pihaknya sudah melakukan upaya antisipatif agar tidak ada kegiatan "sweeping" oleh ormas-ormas.
Menurut Kapolres, pihaknya juga sudah melakukan pemberantasan dan pengawasan terhadap gangguan keamanan yang ditimbulkan selama bulan Ramadhan dengan melakukan operasi Cipta Kondisi dan operasi Mantab Brata. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional