Suara.com - Kapolri Jenderal Sutarman mengharapkan pers dapat menyampaikan berita baik terhadap kedua pasangan capres maupun cawapres sehingga Pilpres 2014 dapat berjalan dengan suasana damai dan tenteram.
"Media berperan besar, saya mengimbau sampaikan berita baik. Kebebasan pers sejak reformasi. Sampai tgl 9 sampai penetapan nanti sampaikan berita yang positif," ujar Jenderal Sutarman dalam diskusi 'Kemerdekaan Pers dalam kaitan dengan Pilpres' di Dewan Pers, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Menurut dia, sebaiknya media menyampaikan kebaikan terhadap kedua pasang capres-cawapres meskipun keburukan itu sebuah fakta.
"Kata kuncinya satu, katakan baiknya orang jangan jeleknya orang. Itu kalau yang ditulis teman media baiknya orang, maka bakal tenang. Tidak akan jadi benturan," ujarnya.
Ia bersama Panglima Jenderal TNI Moeldoko menjamin Pilpres dan pascapencoblsan 9 Juli 2014 Indonesia aman.
"Kami memperhatikan keamanan dan penegakan hukum. Kita jaga jangan sampai anak bangsa terombang-ambing dalam suksesi Pemilu. Kita sampaikan ke masyarakat agar pelaksanaan pemilu berjalan aman dan demokratis serta berkualitas. Polri akan mengawal tahapan Pemilu, sebagaimana amanat UU 2 tahun 2002," ujarnya.
Terkait pengepungan terhadap salah satu televisi swasta di Yogyakarta, ia mengatakan masyarakat tidak boleh ambil tindakan sendiri untuk main hakim sendiri.
"Begitupun dengan Obor rakyat. Tetap kami on the track. Kita gunakan UU berlapis, UU nomor 40 tahun 1999 bahwa penerbitan pers berbentuk badan hukum. Pasal 18 ayat 3 itu ada denda. Walau denda, tapi melanggar. Lalu ada juga selain badan hukum harus ada alamat dana alamat percetakan, itu ada ancamannya juga," katanya.
Selain itu, ia mengemukakan, pengelola "Obor Rakyat" akan dikenakan tindak pidana umum dengan Pasal 310 dan 311 terkait penistaan tertulis.
"Kalau delik aduan, yang dirugikan harus melapor. Alat bukti lengkap itu sedang berjalan. Saya jamin polri berdiri netral dan menyelesaikan masalah sesuai ketentuan dan UU yang berlaku," demikian Sutarman.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). (Antara)
Tag
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah