Suara.com - Ada dua faktor yang biasanya menjadi alasan kuat partai politik anggota koalisi yang kalah pemilu memutuskan untuk memindahkan dukungan ke koalisi pemenang pemilu.
Faktor pertama, kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, kepentingan partai. Bila kepentingannya terakomodir di koalisi yang baru, maka mereka akan pindah haluan.
Faktor kedua adalah idealisme politik. Bila idealismenya cocok, kata Mubarok, maka mereka bisa pindah.
"Di politik itu tetap ada idealisme, walaupun memang sekarang ini cuma kecil," kata Mubarok kepada suara.com, Jumat (11/7/2014).
Ketika dimintai tanggapan tentang seandainya yang memenangkan Pilpres 2014 adalah pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, apakah Partai Demokrat akan pindah koalisi atau tetap mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa? Mubarok mengatakan untuk sekarang partainya belum memutuskan.
"Belum ketahuan. Politik itu, kan fleksibel," kata Mubarok.
Yang dimaksud fleksibel ialah Partai Demokrat akan melihat-lihat dulu apakah presiden yang akan datang mengutamakan kepentingan bangsa atau kelompok.
"Kalau mengutamakan kepentingan bangsa, semua harus mendukung," kata Mubarok.
Tapi Mubarok memprediksi mayoritas partai anggota koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta akan tetap kompak.
"Mereka saya kira kompak. Kompak punya aspirasi politik. Seperti dibuktikan kemarin dalam UU MD3, sehingga Ketua DPR tidak otomatis dari partai pemenang pemilu (PDI Perjuangan)," kata Mubarok.
Pilpres 2014 diikuti oleh dua pasangan kandidat. Nomor urut pertama Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung oleh Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar, PBB, dan Demokrat. Sedangkan pasangan nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla dengan didukung PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran