Suara.com - Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi, Jawa Barat, menyayangkan tidak terakomodirnya hak politik masyarakat yang tinggal di apartemen dalam agenda pemungutan suara Pemilu Presiden 2014.
"Sebelumnya kami sudah memberikan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum agar penghuni apartemen diakomodasi hak politiknya. Tapi nyatanya tidak terlaksana," kata Ketua Panwaslu Kota Bekasi Ismail di Bekasi, Jumat (11/7/2014).
Menurut dia, rekomendasi yang dikeluarkan panwaslu sudah merupakan payung hukum yang sifatnya wajib ditindaklanjuti oleh KPU Kota Bekasi.
Rekomendasi tersebut dikeluarkan panwaslu setelah memantau pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif pada 9 April 2014, di mana warga penghuni apartemen tidak diberikan kesempatan memilih karena tak disediakan tempat pemungutan suara.
"Ternyata rekomendasi kami tidak ditindaklanjuti karena saat memantau pelaksanaan pilpres, mereka (penghuni apartemen) tetap tidak disediakan TPS," katanya.
Panwaslu memantau dua apartemen besar di Kota Bekasi, yakni Mutiara di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, dan Central Point di Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan.
Dua apartemen awal di Kota Bekasi itu mayoritas telah penuh sehingga jumlah warganya pun dipastikan banyak.
"Semestinya di suatu lokasi apartemen didirikan satu sampai dua TPS," katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat Harminus Koto menambahkan pihaknya akan mendata temuan serupa di kota-kota besar lain di Jawa Barat, misalnya Bandung, Bogor, dan Depok.
"Begitu data telah terangkum semua, akan kami tindaklanjuti untuk mengetahui hal ini disengaja atau bagaimana," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya