Suara.com - Direktur lembaga survei Populi Center Nico Harjanto mengatakan merupakan kewenangan lembaga Komisi Penyiaran Indonesia untuk mengatur boleh dan tidaknya hasil hitung cepat (quick count) maupun real count penghitungan pemilu presiden ditayangkan di media massa.
Nico menyatakan demikian untuk menanggapi adanya larangan KPI terhadap media penyiaran menayangkan quick count, real count, klaim kemenangan, dan ucapan selamat sepihak kepada kedua pasangan capres-cawapres.
Menurut Nico, penayangan hasil quick count sebenarnya tidak jadi masalah, asalkan datanya untuk memberikan informasi kepada publik dan dilakukan dengan mengikuti kaidah yang berlaku.
Nico menambahkan adanya perbedaan hasil quick count antara satu lembaga dengan lembaga lainnya dalam pilpres ini telah menjadi masalah. Permasalahannya, antara lain kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survei merosot serta dapat menimbulkan provokasi bila ternyata hasilnya beda dengan real count Komisi Pemilihan Umum.
Nico mengatakan seharusnya hasil quick count tidak terdapat kesalahan atau pun perbedaan secara mendasar. Bila ternyata ada perbedaan, kata Nico, hal itu harus diteliti kenapa perbedaan bisa terjadi.
"Tapi sebagai suatu proses ilmiah, hasil quick count itu tidak memiliki kesalahan di dalamnya, kalau ada perbedaan, yang harus kita lihat kenapa itu terjadi dan perbedaan yang ada harus disikapi lebih rasional," kata Nico.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran
-
Suara Eks Dirut ASDP Bergetar di Sidang Korupsi, Pleidoi Personal Soal Keluarga
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Gubernur Bobby Nasution Teken Kesepakatan Pengelolaan Sampah Jadi Energi
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang
-
KontraS Ancam Gugat Pemerintah Jika Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar