Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan kejanggalan dalam penghitungan suara yang tercantum dalam laman Komisi Pemilihan Umum.
Ketua Komnas HAM, Siti Noor Laila menduga mulai ada kecurangan dalam penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU. Kata dia, kecurangan yang ditemui oleh Komnas HAM yaitu penghitungan suara di TPS 47 di Kelurahan Kepala Dua, Jawa Barat.
Menurut Laila, hasil pleno penghitungan suara yang dilakukan di TPS ternyata berbeda dengan hasil penghitungan suara yang dicantumkan KPU di laman resminya.
“Dari hasil pleno penghitungan suara di TPS 47, pasangan nomor 1 mendapatkan 14 suara dan pasangan nomor 2 mendapatkan 366 suara dengan jumlah pemilih 380. Tetapi, ketika saya cek ke website KPU, jumlahnya berbeda. Pasangan nomor 1 mendapatkan 814 suara, pasangan nomor 2 tetap dan jumlah pemilih tetap. Jadi, ada penambahan 800 suara untuk pasangan nomor 1,” kata Laila kepada suara.com melalui sambungan telepon, Sabtu (12/7/2014).
Siti Noor Laila menambahkan, Komnas HAM akan membahas temuan kecurangan dalam proses penghitungan suara di pemilu legislatif dalam Sidang Paripurna Istimewa, Senin (14/7/2014). Kata dia, dalam sidang itu akan dibahas hasil pemantauan Komnas HAM selama pra pilpres dan juga saat pencoblosan suara hingga penghitungan suara.
“Kami melakukan pengawasan di 13 provinsi antara lain Jakarta, Papua, Papua Barat, Sumut, Lampung, Aceh dan NTT. Dalam sidang paripurna istimewa itu akan direkap semua hasil pemantauan serta akan dibawa kemana hasil pemantauan tersebut,” ujar Laila.
Berdasarkan pantauan Komnas HAM, pelaksanaan pemilu presiden lalu diwarnai kekurangan surat suara di sejumalh Tempat Pemungutan Suara hingga hilangnya hak pilih petugas medis dan juga pasien di sejumlah rumah sakit.
Berita Terkait
-
Pemilihan Ketua DPR Divoting, PDI Perjuangan: Nanti Kita Uji di MK
-
Sanksi Bagi Lembaga Survei Nakal Bisa Dikeluarkan dari Anggota Persepi
-
Empat Lembaga yang Rilis "Quick Count" Dilaporkan ke Mabes Polri
-
PKS Jawab Kekhawatiran Jegal PDI Perjuangan di DPR
-
Bila Prabowo Kalah, PKS akan Tetap Setia di Koalisi Merah Putih
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri