Suara.com - Politisi PDIP yang sekaligus anggota tim sukses pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK, Arief Budimanta, mengatakan bahwa sampel merupakan kunci atau tolok ukur untuk menentukan ketepatan sebuah quick count atau survei. Menurutnya, quick count bukan untuk dipamerkan dan untuk menyenangkan salah satu pihak saja tetapi harus jujur dan benar.
"Dalam setiap pengambilan survei, jumlah sampel jadi ukuran untuk menentukan signifikansi dari hasil survei atau quick count tersebut. Dalam survei ada prinsip gigo (garbage in garbage out) artinya jika kita memasukkan sampah maka yang keluar juga sampah, hasil survei bukan untuk nyenangin saja tapi harus jujur," kata Arief dalam diskusi yang bertajuk 'Republik Quick Count' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu(12/7).
Oleh karena itu dia sangat mengharapkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus bekerja lebih profesional dan lebih independen dalam melakukan real count atau penghitungan surat suara yang masuk.
"Kita perlu KPU yng independen dan profesional, bekerja dengan jujur tanpa intervensi pihak luar," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO